PEKANBARU-Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Pekanbaru butuh satu unit eskavator lagi, untuk pengelolaan sampah di Tempah Pembuangan Akhir sampah Muara Fajar, Rumbai. Saat ini, Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Pekanbaru memiliki dua unit eskavator. Namun satu unit tidak maksimal lagi karena usianya sudah tua. Sementara satu unit lagi, pihaknya mengalami kendala karena perangkat elektronik alat berat itu hilang akibat digondol maling, sebulan lalu.
Untuk mengoperasikan alat berat tersebut, DKP menyewa perangkat elektronik milik pihak ketiga. Namun dalam waktu dekat ini, instansi tersebut akan mengganti perangkat tersebut agar bisa beroperasi secara maksimal.
Menurut Kepala DKP Pekanbaru Syafrizal Bakar, Kamis kemarin, pihaknya mengajukan satu penambahan eskavator baru pada tahun 2013 mendatang, karena sejauh ini dua alat yang ada kurang memadai.
"Dalam waktu dekat ini kami akan membeli kompert amen yang dicuri sebulan yang lalu. Saat ini kita masih menyewa dari pihak ketiga," terangnya.
Menurutnya, pembelian komputer tersebut tidak perlu dilakukan proses lelang, hal itu karena harganya masih di bawah Rp200 juta. "Namun untuk pengadaan pada tahun depan wajib melalui proses lelang, karena biayanya cukup besar," paparnya lagi.
Dengan adanya penambahan satu alat berat yang baru tersebut, DKP akan sangat terbantu dalam mengelola sampah di TPA Muara Fajar.
"Selain pembuatan pupuk kompos, kita akan rancang ide baru seperti menghasilkan gas metan dari rampah-sampah-sampah yang dihasilkan setiap hari,"ujarnya.
Ketika disinggung mengenai jumlah produksi sampah per hari, Syafrizal mengatakan untuk saat ini produksi sampah Kota Pekanbaru kurang lebih 300 ton.
"Jika ini tidak didaur ulang, maka akan banyak masyarakat sekitar yang dirugikan, maka dari itu kita akan buat inovasi baru tahun depan untuk pengelolaan sampah tersebut," tutupnya. (Dani Ardiansyah)
| Next > |
|---|
