PEKANBARU-Anggota Komisi III DPRD Pekanbaru M Darnil mengaku menyayangkan sikap Dinas Kesehatan, terkait pelaksanaan fogging yang dilakukan instansi tersebut. Pasalnya, ada kesan instansi tersebut baru melakukan fogging di sebuah kawasan, jika sudah ditemukan adanya korban demam berdarah dengue. "Saya menilai ini janggal, masa harus menunggu jatuh korban dulu, baru dilakukan fogging," ujarnya, Senin (26/11).
Dikatakan, hal ini dilontarkannya terkait pengaduan warga Perumahan Bougenville di Jalan Purwodadi ujung, Kelurahan Sidomulyo Barat, Kecamatan Tampan. Menurut warga, di kawasan itu sudah sangat banyak jentik-jentik nyamuk yang akan berbekembang. Warga khawatir, jika kondisi itu dibiarkan, nantinya akan terjangkit penyakit DBD. Karena itu, warga mengharapkan Dinas Kesehatan (Diskes) Pekanbaru melakukan langkah antisipasi, seperti melaksanakan fogging.
"Kita telah melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru. Namun yang kita dapat tidak sesuai harapan.
Bahkan Kadiskes menyebutkan bahwa pihaknya akan melakukan fogging di wilayah tersebut jika nantinya sudah ada korban jiwa. Karena sekarang belum ada, fogging belum dilakukan. Ini kan aneh," ujarnya.
Darnil mengaku kecewa dengan jawaban itu. "Mestinya Diskes harus melakukan pencegahan terlebih dahulu sebelum ada korban jiwa. Bila ini yang diterapkan selama ini, saya melihat ini langkah yang tidak tepat," ujarnya.
Terkait hal itu, Darnil mengancam akan menghapus anggaran untuk fogging di Diskes dalam APBD tahun 2013 sebesar Rp800 juta. Menurutnya, dana itu tidak akan efektif jika sistem penerapan tindakan di lapangan dilakukan seperti selama ini. (ben)
Next > |
---|