PEKANBARU-Provinsi Riau masih mengimpor daging dari provinsi tetangga, untuk memenuhi kebutuhan daging sapi di Bumi Lancang Kuning. Hal itu disebabkan kekurangan daging sapi masih mencapai 70 persen dari kebutuhan setiap hari. Hal tersebut mengakibatkan harga daging sapi di pasaran mengalami kenaikan cukup signifikan. Kebutuhan daging sapi dari tahun ke tahun mengalami kenaikan hingga 10 persen.
Menurut Kepala Dinas Peternakan Riau, Asykardia Patrianov, Senin (26/11), kebutuhan daging sapi impor hingga bulan ini mencapai 537 ekor sapi. "Jumlah tersebut naik sebesar 10 persen dibandingkan tahun sebelumnya," katanya.
Sementara itu, pasokan daging untuk di Riau masih tergantung dari luar provinsi. Hanya 30 persen kebutuhan daging sapi yang dapat terpenuhi untuk kebutuhan masyarakat Riau. "Ketergantungan Riau terhadap pasokan sapi sangat tinggi," ujarnya.
Jika distribusi pasokan sapi ke Riau terkendala, maka akan mempengaruhi harga sapi dan daging sapi di pasar. "Sejauh ini kita belum bisa lepas dari distribusi sapi dari provinsi lain, ini yang menyebabkan harga daging di pasar naik," tuturnya.
Saat ini Provinsi Lampung merupakan daerah pengimpor utama sapi untuk Provinsi Riau. Sedangkan Sumatera Baraty dan Sumatera Selatan hanya menambah jumlah pasokan untuk memenuhi kebutuhan daging Riau. ***
Next > |
---|