Haluan Riau

Tuesday, Mar 26th

Last update10:00:00 AM GMT

You are here: NEWS UTAMA Bocah 5 Tahun Tewas Terbakar

Bocah 5 Tahun Tewas Terbakar

BANDAR SEIKIJANG-Nasib mengenaskan dialami Zul Irwandi (5) bocah warga Desa Lubuk Ogung, Kecamatan Bandar Seikijang, Kabupaten Pelalawan. Nyawa bocah malang itu melayang akibat luka bakar parah yang dialaminya. Diduga, pelaku pembakaran terhadap bocah malang itu adalah Ar (46), yang tak lain adalah ayah kandungnya sendiri. Informasi yang dirangkum di lapangan, aksi tersebut terjadi Kamis (21/3) sekitar pukul 02.00 WIB dini hari. Bermula dari pertengkaran antara Ar dan istrinya bernama Bania.
Saat itu, Ar dalam kondisi mabuk. Diduga kalap akibat pertengkaran itu, Ar melampiaskan rasa kesalnya dengan membakar Zul yang ikut menyaksikan pertengkaran antara kedua orangtuanya itu.
Akibatnya, sekujur tubuh bocah berusia lima tahun itu dipenuhi luka bakar. Zul sempat dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad Pekanbaru. Setelah dirawat beberapa jam, korban pun menghembuskan nafas terakhir.
"Luka bakar serius mencapai sekitar 70 persen di badan Zul. Kami juga heran, mengapa dia tega membakar anaknya sendiri. Tapi kalau ditanya dia terus mengelak dan mengaku tak sengaja," ujar paman korban, Aan Sitorus, saat ditemui di lokasi kejadian, Jumat (22/3).
Menurut Aan, aksi Ar berawal ketika Kamis dini hari itu, Ar pulang ke rumah setelah minum minuman beralkohol dari warung tempat ia biasa mangkal. Selama ini, Ar dikenal suka mabuk-mabukan dan sering terlibat pertengkaran dengan istrinya.
Pertengkaran itu muncul karena Bania memarahi dan mengingatkan suaminya untuk berhenti meminum minum alkohol dan lebih memperhatikan keluarganya.
Bocah
Begitu juga pada Kamis naas kemarin. Sayangnya, pertengkaran itu terjadi di depan mata Zul Irwandi dan adiknya yang bernama Yudi (3).  Saat pertengkaran mendekati puncak, Ar jadi kalap. Ia mulai mengancam dan main tangan.
Melihat sang suami hilang kontrol, Bania kemudian mengajak kedua anaknya pergi ke rumah tetangganya bernama Sugianto. Hal itu ia lakukan  untuk menghindar dari amukan Ar.
Namun saat akan hendak pergi, Ar memerintahkan kedua bocah itu kembali masuk ke dalam rumah. Selanjutnya, pintu dikunci dari dalam rumah.
Api Menyala
Beberapa saat kemudian, Bania dan tetangganya melihat api menyala dari dalam rumah yang terbuat dari anyaman bambu itu. Mereka panik dan langsung kembali ke rumah melihat apa yang terjadi. Rasa takut dan cemas Bania semakin menjadi-jadi, setelah mendengar suara anaknya menangis seperti kesakitan dari dalam rumah.
"Setelah kami lihat, sang anak sudah tak berbaju lagi. Zul juga  mengaku badannya kepanasan karena terbakar. Seketika kami langsung membawanya ke bidan terdekat, kemudian dibawa ke Puskesmas. Dari sana, dirujuk ke RSUD Arifin Achmad, Pekanbaru. Setelah beberapa jam korban meninggal dan dikebumikan pada Kamis sore (21/3) kemarin," terang Sugianto, tetangga yang ikut membantu membawa korban.
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Bandar Seikijang, Aiptu Novrijon membenarkan adanya bocah yang meninggal akibat terbakar. Tersangka Arfai pun telah ditangkap dan ditahan di Mapolsek untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Namun sejauh ini, pihaknya belum bisa memastikan apakah korban dibakar secara sengaga atau tidak. Hasil pemeriksaan sementara, pada saat kejadian, pelaku mengaku memanggil anaknya untuk tidur di dalam kamar.
Saat kedua anaknya hendak rebahan di kamar, Arfai memperbaiki lampu teplok yang digunakan menerangi rumanya, lantaran belum dialiri listrik. Namun dengan tidak sengaja, lampu berbahan bakar minyak tanah itu tersentuh badan korban dan jatuh ke lantai. Sehingga api dan minyak terpercik ke badan korban hingga terbakar.
"Pengakuan dia tidak sengaja membakar dan ia pun berusaha menolong anaknya hingga tangan pelaku ikut terbakar. Namun kita belum percaya karena istri pelaku belum diperiksa dan dimintai keterangan. Tetapi dugaan kuat dari berbagai kalangan ia membakar sendiri anaknya. Sampai saat ini kasus ini masih kita dalami," terangnya.Dalam kasus ini, pelaku bisa dijerat dengan tuduhan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) lantaran percobaan pembunuhan belum dapat dipastikan. Hanya saja jika memang tidak sengaja, tuduhan kelalaian yang mengakibatkan hilangnya nyawa orang lain akan ikut dimuat dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) pelaku.
Coba Bunuh Diri
Beredar informasi pada Jumat (22/3) pagi, tersangka Ar mencoba membunuh dirinya sendiri dalam sel Mapolsek Bandar Seikijang. Pelaku menusuk sendiri dadanya sebanyak tiga kali menggunakan kawat besi pengikat ember. Ar mengambil besi itu saat mandi.
Informasi itu dibenarkan oleh paman korban dan beberapa warga lainnya, jika pelaku mencoba menghabisi nyawanya sendiri di sel kantor polisi.
Kabarnya dia sudah dibawa ke rumah sakit Arifin Achmad Pekanbaru dan sekarang dirawat di ruang IGD. Karena kondisinya sekarat setelah menusuk dada dan perutnya tiga kali hingga mengeluarkan darah. Kami juga ingin mengecek langsung kesana," terang Aan.
Dijelaskan Aan, keluarga pelaku termasuk istrinya saat ini juga sudah berada di RSUD Arifin Achmad.
Sementara itu, Kepala Desa Lubuk Ogung, H Dahlan ketika dikonfirmasi juga membenarkan informasi dugaan pembakaran sekaligus percobaan bunuh diri oleh Ar. Namun ia tidak mau bercerita banyak dan mengaku jika pelaku memang hobi minum alkohol.
Tempat tinggalnya juga berpindah-pindah dari satu rumah ke rumah lain dan tidak memiliki kartu identitas seperti KTP. 

AddThis Social Bookmark Button

Add comment


Security code
Refresh