TEMBILAHAN-Setiap tahunnya, diperlukan anggaran sebesar Rp4,2 triliun untuk membangun Kabupaten Inhil. Sedangkan dana APBD yang bisa dialokasikan untuk memenuhi aspirasi warga hanya Rp700 miliar lebih. Dengan demikian, tentu sangat jauh kekurangan. Masalah tersebut setiap tahun harus dihadapi Pemkab Inhil. Anggaran sangat terbatas, sedangkan wilayah demikian luas. Belum lagi infrastruktur dan sarana lain yang dibutuhkan warga demikian banyak.
“Kita tidak punya uang untuk memenuhi semua aspirasi warga itu,” tutur Bupati, H Indra M Adnan, akhir pekan lalu.
Oleh karena itu, persoalan tersebut nantinya juga akan dihadapi oleh penerus Indra Muchlis Adnan. Selain harus bijak, juga harus bisa menyikapi kondisi itu secara baik. Bukan hanya menghadapi keluhan terkait jalan yang berlubang. Tetapi juga akan menghadapi tuntutan warga dibidang lainnya.
Hal yang membuat miris, menurut Bupati, adalah selentingan isu yang mengatakan anggaran daerah tidak digunakan semestinya. Padahal, yang terjadi sang pengeritik tidak memahami terbatasnya anggaran. Untuk itu, Bupati meminta kepada semua stakeholder agar menyampaikan perihal itu supaya warga mengetahui kondisi yang sesungguhnya.
“Jika perlu, Bappeda harus buat spanduk besar-besar, anggaran kita hanya Rp700 miliar untuk pembangunan, dan aspirasi warga Rp4,2 triliun. Supaya warga kita mengetahui berapa sesungguhnya dana untuk pembangunan itu,” terang Bupati, Indra.
Dijelaskannya, sebagai salah satu cara pihaknya dalam menyikapi terbatasnya anggaran adalah dengan melaksanakan hal yang prioritas. Bagi sarana yang mendesak dibangun, harus lebih diutamakan.
Meski terkadang, menurut Bupati, dia juga sedih mendengar kritikan yang sifatnya tidak melihat kondisi nyata. Namun, dia tetap menghargai itu, karena yang mengkritik berarti peduli dengan pembangunan daerahnya. (adv/humas)

Next > |
---|