Haluan Riau

Sunday, Dec 15th

Last update04:07:02 AM GMT

You are here: NEWS UTAMA Tak Ada Bantuan Hingga Ujian Diundur

Tak Ada Bantuan Hingga Ujian Diundur

PEKANBARU , HALUAN RIAU - Nasib beragam dialami sejumlah warga Kota Pekanbaru yang menjadi korban banjir. Di antara mereka, ada yang hingga kini belum kunjung menerima bantuan. Selain itu, ujian yang seharusnya digelar Senin (9/12) kemarin,Tak juga terpaksa diundur karena gedung sekolah masih tergenang air.

“Sampai saat ini belum ada bantuan apapun yang kami terima. Hanya tenda ini yang baru dipasang semalam, padahal banjir sudah hampir seminggu. Kami kecewa dengan pemerintah yang tidak cepat tanggap,” ungkap Syafrizal, koordinator tenda pengungsian RW 02 Gang Jaya, Kelurahan Meranti Pandak, Kecamatan Rumbai Pesisir, Senin (9/12).

Menurutnya, karena belum cukupnya tenda, warga di kawasan itu memilih bertahan di rumah, meski rumah mereka sudah terendam air.

Dikatakan, bantuan yang sangat dibutuhkan warga saat ini adalah tenda dan pasokan air bersih. Karena ketiadaan air bersih itu, warga di kawasan itu terpaksa masih menggunakan air bah yang kotor untuk memasak dan mencuci. Tidak hanya itu, beberapa warga juga mulai terserang penyakit kulit dan demam.

Terkait hal itu, Sekretaris Kecamatan Rumbai Pesisir Tri Sepna Putra mengatakan bahwa saat ini pemerintah kecamatan sedang berkoordinasi dengan Dinas Sosial Kota Pekanbaru untuk mendapatkan dan menyalurkan bantuan secepatnya.

Sedangkan Kepala Puskesmas Rumbai Pesisir, Dr Fira Septiyanti mengatakan, pihaknya memang tidak mendirikan posko di setiap kawasan yang terserang banjir. "Bila ada yang terserang penyakit, bisa mendatangi sejumlah posko yang telah kita dirikan. Di Meranti Pandak, ada beberapa titik. Begitu juga di Limbungan," terangnya.

Dari data yang dirangkum di posko-posko tersebut, penyakit yang diderita warga korban banjir itu antara lain gatal-gatal, demam, ISPA dan rematik.

Ujian Diundur
Sementara itu, banjir juga membuat ujian semester di Madrasah Ibtidaiyah Miftahuddin yang terletak di Jalan Yos Sudarso Rumbai Pesisir, terpaksa diundur. Pasalnya, gedung sekolah masih tergenang air.

"Ujian terpaksa kita undur hingga tiga hari ke depan. Karena kondisinya tidak memungkinkan," terang Kepala MDI Miftahuddin, Halizar.

Menurutnya, air yang masih tergenang ditambah sampah yang berserakan dalam kawasan sekolah, membuat siswa tidak mungkin harus melaksanakan ujian. "Kita harap kondisi ini diperhatikan. Ke depan kita mengharap ada tindakan dari pemerintah seperti dilakukan penimbunan, sehingga kalau air naik tidak sampai terjadi banjir," harapnya.

Harus Ditangani Bersama
Menanggapi kondisi itu, anggota Komisi IV DPRD Kota Pekanbaru Roni Amriel mengatakan, permasalahan itu harus ditangani bersama oleh Pemprov bersama Pemko Pekanbaru. "Harus ada master plan yang jelas, sehingga ke depan masalah banjir ini bisa ditangani," ujarnya.

Menurutnya, banjir yang terjadi Pekanbaru khususnya di sekitar aliran Sungai Siak, disebabkan air sungai yang meluap ditambah tingginya curah hujan sejak beberapa hari belakangan ini. Kondisi ini semakin diperparah dengan drainase yang tak tertata dengan baik.

Roni juga menilai, sejauh ini belum ada program khusus untuk mengatasi banjir di sepanjang Sungai Siak. Seharusnya ini, hal ini juga menjadi perhatian Pemko Pekanbaru.

"Solusinya, bisa saja dengan membangun rumah panggung atau rumah susun di pinggiran sungai. Sedangkan dananya, bisa dengan sharing antara Pemprov dan Pemko Pekanbaru. Kita di Desan siap menganggarkan," ujarnya lagi. (mg09/mg10/ben) 

AddThis Social Bookmark Button

Add comment


Security code
Refresh