Haluan Riau

Sunday, Dec 15th

Last update04:07:02 AM GMT

You are here: NEWS UTAMA Soal Blok Siak, Pemprov Harus Jemput Bola

Soal Blok Siak, Pemprov Harus Jemput Bola

PEKANBARU (HR)-Sekretaris Komisi A DPRD Riau Safrudin Saan mengingatkan Pemprov Riau untuk segera menindaklanjuti keputusan pemerintah pusat, terkait pengelolaan Blok Siak. Dalam hal ini, Pemprov Riau diminta segera berkoodinasi dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, sehingga daerah juga mendapat porsi ikut mengelolanya. "Kalau sudah ada keputusan seperti itu, Pemprov jangan ulur-ulur waktu, harus jemput bola. Segera ditindaklanjuti ke pusat. Apalagi ini juga membuka celah BUMD kita bisa ikut mengelola bersama Pertamina," ujarnya, Jumat (29/11).

Terkait kebijakan Pemprov Riau yang mengusulkan BUMD PT Riau Petroleum sebagai pengelola bersama Pertamina, Safrudin Saan mengaku mendukungnya. Sebab, dari sana diharapan bisa memberi kontribusi untuk Riau, khususnya untuk penyerapan tenaga kerja lokal.

Dukungan untuk Pemprov juga dilontarkan anggota Komisi C DPRD Riau, Koko Iskandar. Menurutnya, sudah sewajarnya perusahaan daerah bisa ikut mengelola blok tersebut. Selama ini, ujar politisi Partai Demokrat ini, lifting minyak yang ada di Blok Siak tidak pernah diketahui jumlahnya secara pasti. Dengan dialihkannya pengelolaan itu, tentu kedepan dapat diketahui angka pasti jumlah lifting minyak tersebut.

Bertemua Menteri
Di tempat terpisah, Penjabat Gubri Djohermansyah Djohan mengatakan, pihaknya akan berupaya bertemu langsung dengan Menteri ESDM di Jakarta. Untuk itu, pihaknya langsung menyurati kembali Menteri ESDM untuk  kepastian jadwal bertemu.
"Secepatnya kita minta jadwal bertemu. Saya langsung akan bertemu dengan Menteri ESDM untuk membicarakan pengelolaan Blok Siak," terang Djoherman Djohan.

Dijelaskan Djo, dirinya juga akan mengajak empat Bupati untuk bertemu Menteri ESDM, sebagai bentuk keseriusan Pemprov Riau dan pemerintah kabupaten, yang akan menyerahkan pengelolaannya ke BUMD Riau Petroleum. Di kementerian nanti akan dibicarakan bagaimana hitungan teknis pengelolaan, dan aturan mainnya.

Terima Keputusan
Terkait ditolaknya perpanjangan pengelolaan Blok Siak kepada PT CPI, Humas CPI Tiva Permata mengatakan, pihaknya menghormati keputusan pemerintah tersebut. "Terus terang, perusahaan kecewa, namun Chevron tetap menghormati keputusan pemerintah," ujarnya.

Tiva mengatatakn, Chevron berkomitmen untuk memastikan proses transisi yang aman dan efisien sebagai operator sementara Blok Siak. Yang jelas, Chevron sangat bangga karena telah menerapkan teknologi, praktik-praktik dan sumber daya manusia kelas dunia dalam mengelola lapangan-lapangan tua di Blok Siak secara aman, handal dan efisien untuk kepentingan bangsa Indonesia.

Tiva menjelaskan, pengelolaan Blok Siak oleh Chevron sudah dimulai sejak ditandatanganinya Kontrak Karya pada September 1963. "Saat itu Chevron masih bernama PT California Texas Indonesia. Kontrak di blok ini pun berlanjut pada tahun 1991 sampai 27 November 2013," katanya.

Produksi minyak di Blok Siak pada akhir 2012 menurut dia mencapai 1.600 hingga 2.000 barel per hari. (nal/nur/rls/mel)

AddThis Social Bookmark Button

Add comment


Security code
Refresh