H Dheni Kurnia - Dari Singapura
SINGAPURA-Indonesia patut berbangga hati memiliki Chris John dan Daud 'Cino' Jordan. Di tengah minimnya prestasi Merah Putih di gelanggang olahraga, keduanya mampu menunjukkan putra-putri Indonesia mampu menorehkan prestasi maksimal di tingkat level dunia.
Chris 'The Dragon' John, untuk ke-17 kalinya berhasil mempertahankan gelar juara kelas bulu WBA. Hal itu setelah The Dragon menang angka mutlak atas penantangnya dari Thailand, Chonlatarn Piriyapinyo, dalam laga yang digelar Jumat (9/11) malam di Marina Bay Sands, Singapura.
Dengan kemenangan ini, Chris John tetap menyandang predikat juara Super Champion kelas bulu WBA. Gelar itu pertama kali disabetnya pada 26 September 2003 saat mengalahkan Oscar Leon dari Kolombia dalam laga yang digelar di Bali.
Tak hanya itu, Daud 'Cino' Yordan juga berhasil mempertahankan sabuk juara dunia kelas bulu versi IBO. Dalam laga melawan penantangnya Choi Tseveenpurev, Daud menang angka mutlak.
Dengan kemenangan itu, rekor tinju Chris John menjadi 48 kali menang (22 di antaranya dengan KO) dan dua kali seri. Sedangkan bagi Chonlatarn, hasil ini mencoreng rekornya yang tak terkalahkan sehingga menjadi 44 kali menang (27 di antaranya dengan KO) dan 1 kali kalah.
Selama laga berlangsung, Chris John lebih dominan menyerang. Termasuk dalam tiga ronde awal, di mana kedua petinju tidak begitu banyak terlibat jual beli pukulan. Pada tiga ronde awal ini, Chris John selalu mengambil inisiatif untuk menyerang dengan melepaskan kombinasi hook kiri dan kanan ke arah wajah maupun rusuk Chonlatarn.
"Memang Chris John kita suruh menyerang. Jika tidak, dia yang akan diburu," kata Pelatih Cris John Craig Christian menjelaskan tentang strategi yang diterapkan kepada Haluan Riau yang ikut menyaksikan langsung pertarungan itu.
Pada ronde keempat, Chonlatarn mau melayani pertarungan jarak rapat yang sering terjadi di tengah ring. Jual beli pukulan pun berlangsung, sehingga laga menjadi seru. Meski demikian, tidak satu pun di antara kedua petinju yang menyentuh kanvas.
Pada ronde kelima, performa Chris John sempat menurun. Hal itu disebabkan fisiknya cenderung terkuras pada ronde-ronde sebelumnya. Kondisi ini dimanfaatkan Chonlatarn dengan baik. Ia semakin berani melakukan serangan dan mendaratkan sejumlah pukulan dengan telak di wajah Chris John.
Namun di ronde keenam, Chris John bangkit lagi. Bahkan dia berhasil membuat hidung Chonlatarn berdarah, termasuk sobek di pipi bagian kiri.
Kedua petinju tetap bertarung dengan jarak rapat di ronde ketujuh, yang membuat stamina mereka kian banyak terkuras. Hal serupa pun terjadi di ronde kedelapan, yang membuat Chris John beberapa kali berusaha melakukan clinch setelah melepaskan kombinasi pukulan hook dan upper cut.
Di ronde kesembilan, Chris John kembali tampil dominan. Variasi pukulan, baik hook, straight maupun upper cutnya sangat merepotkan Chonlatarn. Petinju Thailand itu sempat sempoyongan akibat hook kanan mendarat keras di wajahnya. Namun ia masih mampu bertahan dan tidak sampai menyentuh kanvas.
Dominasi Chris John terus berlanjut. Di ronde kesepuluh, dia terus memberikan tekanan. The Dragon sempat mendapatkan kesempatan emas di ronde kesebelas. Sayang, Chonlatarn diselamatkan bel meski sebuah long hook mendarat telak di wajah dan membuatnya tampak sempoyongan.
Di ronde terakhir, Chonlatarn tampil habis-habisan untuk mengejar defisit poin. Dia nyaris mendapatkan momen tersebut, karena saat pertarungan tersisa sekitar 50 detik, hook kanannya menghujam dengan keras di wajah Chris John. Untungnya, Chris John bisa mengatasi situasi dengan berusaha merangkul sehingga dia selamat dari serangan beruntun.
Dari hasil penghitungan poin, tiga hakim memberikan kemenangan kepada Chris John. Petinju kebanggaan Indonesia ini mendapat nilai 117-111, 119-109, 119-109.
Sementara itu Jimmy Lennon, Jr. Ring Announcer, menyarankan Chris John untuk lebih sering bertanding di Amerika. Dia melihat kondisi fisik Chris Jon masih kuat untuk itu. "Saya melihat Chris John punya kemampuan tanding yang hebat. Dia harus lebih banyak bertanding di Amerika," ujarnya.
Puas
Zico Basko yang sengaja berkunjung ke Singapura untuk melihat langsung pertarungan Chris Jon dengan Chonlatarn itu mengungkapkan kepuasan dan rasa bangganya. Dia mengatakan masyarakat Indonesia di Singapura memberi dukungan penuh pada Chris John. "Apalagi kita yang sengaja datang dari Indonesia untuk menonton pertarung sengit ini. Kita puas karena memberikan hasil yang membanggakan," kata Zico.
Tampil Agresif
Penampilan yang maksimal juga ditunjukkan juara kelas bulu IBO, Daud "Cino" Yordan. Tampil terlebih dahulu, Daud sukses menghempaskan perlawanan sang penantang dari Inggris, Choi Tseveenpurev. Daud sukses mempertahankan gelar setelah menang angka mutlak.
Di akhir pertarungan 12 ronde, juri akhirnya memutuskan Daud menang angka: 117-111, 119-110, 118-110.
Hasil ini sebenarnya tidak sesuai dengan yang diharapkan Daud. Pasalnya, sebelum laga, Cino bertekad menghentikan perlawanan lawan sebelum ronde ke-12. Meski sudah berusia 41 tahun, Choi masih bisa melayani Daud dengan gaya tarungnya yang agresif.
Di ronde pertama, Daud yang mengandalkan kecepatannya langsung menghantam Choi dengan berbagai pukulan. Namun, Choi bertahan dengan mengandalkan double-cover.
Pertarungan seperti ini masih berlanjut di ronde kedua, di mana Daud beberapa kali melancarkan pukulan ke wajah Choi dengan tangan kirinya. Beberapa pukulan sempat masuk, namun menjelang akhir ronde kedua, Choi membalas dengan beberapa hook.
Daud pun masih mendominasi serangan di ronde ketiga dan keempat. Namun, Choi mampu melayani dengan double-cover yang disiplin.
Demikian pula di ronde kelima. Daud terus bertarung dengan jarak dekat. Tapi, Choi terus menjaga jarak. Satu menit menjelang ronde kelima berakhir, jab kiri dari Daud sempat mengenai wajah Choi. Tetapi, Choi masih bisa bertahan sampai akhirnya bel dibunyikan.
Agresivitas Daud masih terjaga di ronde keenam. Tapi, Choi beberapa kali sempat memanfaatkan kelemahan Daud dalam bertahan. Choi juga sempat memojokkan Daud di sisi ring. Tapi, Daud membalas. Beberapa kali pukulan bertubi-tubi cepat dari Daud mengenai badan dan wajah Choi.
Di ronde ketujuh, Choi sempat tertunduk ketika menerima pukulan Daud. Namun, ia langsung bangkit lagi. Masih seperti sejak ronde pertama, Choi masih melancarkan pukulan ke arah perut dan badan Daud.
Di awal ronde kesembilan, Daud berhasil memojokkan Choi di sudut ring. Namun, lagi-lagi Choi masih bisa bertahan dari kombinasi pukulan Daud. Lagi-lagi dia berhasil memojokkan Choi dengan serentetan pukulan cepat di ronde ke-10. Tetapi, lagi-lagi Choi bertahan dan kemudian diselamatkan bel.
Di ronde ke-11, lagi-lagi pukulan tangan kiri Daud masuk mengenai wajah Choi. Selanjutnya, Daud kembali melancarkan pukulan kombinasi, tetapi ketahanan Choi benar-benar teruji. Dia masih bisa bertahan.
Di ronde terakhir, Daud masih bisa melancarkan pukulan kombinasi kepada Choi, namun staminanya tampak sudah mulai berkurang. Choi sendiri sempat terjatuh, namun bukan lantaran terpukul, melainkan terpeleset. Beberapa pukulan Daud setelahnya kembali mendarat di badan Choi, tetapi ia tetap tidak bisa mengkanvaskan petinju asal Mongolia itu. Ronde ke-12 kemudian berakhir. (dtc/kom/ril/dk)
Next > |
---|