PEKANBARU-Ri, pelaku penjamretan yang terkenal mahir dalam setiap aksinya, merintih kesakitan karena kaki kirinya ditembak polisi saat menjambret. Dia mengaku sudah 31 kali menjambret. Ri dipapah oleh penadah, Ni memasuki ruang penyidik. Dengan lancar Ri menjawab semua pertanyaan penyidik, termasuk pengakuannya telah melakukan 31 kali aksinya.
Ri, Selasa (20/11), mengakui perbuatanya. Pengangguran asal Minas yang berdomisili di Jalan Damai ini mengaku menggunakan uang hasil jambret untuk berfoya-foya, main biliard dan minum-minuman keras.
"Uangnya untuk foya-foya dengan teman-teman bang," akunya.
Kapolsek Lima Puluh, Kompol Defrianto SIK, melalui Kanit Reskrim, Iptu
Herman Pelani, memaparkan, Ri bersama Ni, dibekuk Tim Opsnal Polsek Limapuluh, Senin (20/11) malam sekitar pukul 20.00 WIB. Keduanya diamankan atas dugaan aksi penjambretan terhadap Dewi di Jalan Hasanuddin, Senin siang.
"Korban yang kehilangan handphone Samsung dan BlackBerry Gemini melaporkan peristiwa yang dialaminya ke Polsek," ujar Herman.
Dijelaskannya, pelacakan terhadap kedua orang ini dilakukan melalui handphone korban yang masih aktif.
"Hp ini digunakan pelaku untuk menelepon teman-temannya. Dari sini kita lacak dan kita pancing," jelas Herman.
Dari pancingan ini, diketahuilah keberadaan pelaku hingga akhirnya diamankanlah Ni di kediamannya.
"Ni ini adalah orang yang biasa menjualkan hasil dari jambretan Ri. Setelah menangkap Ni dan mendapat informasi dari niko Ri akan ke rumahnya. Kita pun menunggu di sana," sebutnya.
Tak berapa lama berselang Ri tiba dan anggota langsung menyergapnya. Kepada polisi saat diamankan, Ri mengaku beraksi bersama beberapa orang temannya yang lain. Namun sesekali dia melakukannya sendiri. Saat itu juga, Ri dibawa untuk menunjukkan lokasi rekan-rekannya.
"Saat kita lakukan pengembangan di Minas, Ri mencoba kabur, hingga akhirnya dia dilumpuhkan dengan timah panas di kaki sebelah kirinya," jelas Kanit Reskrim.
Dari penyelidikan pihak Kepolisian, Ri sudah beraksi di beberapa tempat berbeda, jumlahnya hingga 31 kali.
"Aksinya rata-rata dilakukan di sejumlah titik di Pekanbaru," ucap Pelani.
Dijelaskan Herman, adapun tempat-tempat Ri melakukan aksiny, antara lain Jalan Yos Sudarso, Simpang Tugu (10 kali), Jalan Paus Rumbai (tiga kali), Jalan Hasanuddin (dua kali), Jalan Soekarno Hatta, depan mal Ska (lima kali), Stadion Utama Riau (tiga kali), Jalan Hangtuah, depan gereja (satu kali), Jalan Teuku Umar, depan Hotel Bintang, Jalan Gatot Subroto, samping Hotel Indrapura (satu kali), Jalan Kesehatan, depan Rs Tentara (dua kali) dan di Jalan Setia Budi, simpang lampu merah (tiga kali).
Disambung Herman, terkait dua tersangka ini, pihaknya masih melakukan pengejaran terhadap dua orang pelaku lain yang biasa beraksi dengan Riki yaitu ED dan TR.
"Kita masih lakukan pengejaran terhadap ED dan TR yang ikut dalam aksi Tersangka Ri ini," sambung Kanit.
Kanit juga menghimbau kepada warga yang menjadi korban jamret di lokasi yang telah disampaikan di atas, agar datang ke Polsek untuk mengambil barang-barang yang belum terjual oleh tersangka dan yang terpenting adalah KTP, Kartu kredit dan ATM," Tutup Herman Pelani.
Next > |
---|