SIAK-Memasuki H+5 Lebaran Idul Fitri 1434 H, sejumlah harga sembako di pasar tradisional di Kabupaten Siak masih melangit. Hal ini dipicu, minimnya pasokan barang yang cenderung didatangkan dari luar daerah. Selain sembako, harga sayur-mayur juga cukup tinggi dibanding sebelumnya.
Pantauan, Selasa (13/8), di Pasar Siak, aktivitas pedagang tampak sudah berangsur normal, pasca Lebaran.
Ida (36) pedagang sembako di Pasar Belantik Siak mengatakan, harga bawang merah masih melonjak tinggi. Tingginya harga juga dibayangi tipisnya stok barang karena kurangnya pasokan dari luar daerah. Sementara, untuk harga kebutuhan lainnya masih relatif tinggi dibanding sebelumnya.
"Mungkin ini faktor dari cuaca juga karena. Kalau faktor cuaca hujan terus seperti ini biasanya penghasilan petani akan bawang merah menurun dan permintaan bertambah sehingga harga menjadi melonjak tinggi," ucap Ida.
Ujang (33), pedagang daging sapi mengaku harga daging sapi masih relatif normal. "Harga daging sapi di sini masih standar, masih bisa terjangkau oleh masyaralat karena tidak terlalu mahal," akunya.
Kadisperindag Siak Wan Buhori melalui stafnya Budi mengatakan, mahalnya sembako dikarenakan banyaknya permintaan dan minimnya stok barang yang ada di pasaran. Seperti halnya bawang merah yang masih melambung tinggi, disebabkan karena barang tersebut di dapat dari daerah luar dan pengaruh cuaca yang menyebabkan produksi petani bawang mereh menurun. "Sehingga yang ada tidak memenuhi kebutuhan masyarakat, sehingga berpengaruh terhadap harga barang," jelasnya.(mg5)
| Next > |
|---|
