TELUK KUANTAN-Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Riau, Abu Bakar Sidik, meminta Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi dan Provinsi Riau serta semua pihak bersinergi memberantas aktivitas Penambangan Emas Tanpa Izin di Sungai Batang Kuantan atau yang disebut Sungai Indragiri.Akibat aktivitas PETI yang masih marak, lingkungan aliran sungai rusak dan tercemar oleh limbah penambangan. Menanggapi hasil labor dari BLH Kuansing, dia meminta aktivitas ini secara bersama bisa dituntaskan agar lingkungan sungai kembali tertata dengan baik dan air bisa digunakan masyarakat.
"Kalau ditanya pemerintah selalu peduli pada lingkungan, tapi di lapangan aktivitas PETI ini masih banyak. Jadi harus ada kesepakatan bersama agar aktivitas PETI segera tuntas dan masyarakat kembali bisa menikmati sungai yang jernih," ajaknya, Jumat (16/11)
Politisi partai Golkar ini mengingatkan, pemerintah segera menuntaskan masalah ini, jangan sampai tunggu ada anak yang lahir cacat akibat maraknya aktivitas tambang.
"Kita harus belajar dari kasus yang di Minamata. Di mana banyak anak yang lahir cacat akibat aktivitas PETI ini," contohnya.
Apalagi, lanjutnya, aktivitas PETI ilegal. Bisa saja di lapangan para pelaku menggunakan bahan kimia, seperti air raksa, yang merupakan logam berat dan bisa mengancam kesehatan pada manusia.
"Jangan sampai generasi mendatang lahir peot-peot akibat lambatnya kepedulian pemerintah menindak masalah ini," katanya.
Dihentikan
Menurut Abu Bakar lagi, provinsi dalam hal ini juga mempunyai peran menjaga lingkungan dengan melakukan sosialisasi dan meminta aktivitas PETI dihentikan.
"Kalau saya dengar di Sumbar ini masih berlangsung, ini perlu koordinasi agar aktivitas ini segera berhenti," ujarnya.
Menurutnya, tindakan yang akan diambil Pemrov dan Pemkab belum terlambat dilakukan. Semua pihak perlu berperan menuntaskan masalah ini. Selama ini proses hukum terkait masalah lingkungan ini banyak yang tidak bisa terselesaikan. Untuk itu Kepolisian dituntut profesional melakukan upaya penertiban.
"Polri harus profesional dan perlu SDM yang handal untuk mengungkap kasus kerusakan lingkungan. Sejauh ini kita lihat banyak kasus masalah kerusakan lingkungan yang belum tuntas," ucapnya.ROBI
Next > |
---|