DUMAI-Pihak Dinas Tatakota, Kebersihan dan Pertamanan Pemerintah Kota Dumai mengalami kewalahan mengurusi sampah yang setiap harinya terkumpul sebanyak 100 meter kubik. Kepala DTKP Dumai, Zulfa Indra mengatakan, kendala pihaknya mengatasi tumpukan sampah selain disebabkan karena keterbatasan armada pengangkutan, juga karena masih kurangnya kesadaran masyarakat.
Sejauh ini, volume sampah paling banyak disumbangkan dari sampah rumah tangga dan sejumlah sampah pasar tradisional di kota Dumai.
Untuk pengelolaan sampah tersebut menurutnya tidak bisa terlepas dari tanggung jawab masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan dan membuang sampah secara teratur di tempat yang telah disediakan pemerintah.
"Kewalahan dalam pengelolaan sampah dikarenakan masih lemahnya kesadaran masyarakat membuang sampah di tempat penampungan sehingga membuat lingkungan kotor dan tercemar," kata Zulfa, Kamis (14/2).
Ia menjelaskan, petugas kebersihan yang diturunkan setiap hari ke beberapa titik pengumpulan sampah selalu menemui sampah tidak terletak dengan baik di bak penampungan.
Selain itu, mengingat perbandingan jumlah penduduk dan luas wilayah tidak sesuai dengan armada pengangkutan sampah yang dimiliki pemerintah kota.
Idealnya, dengan luas wilayah lebih dari 1.000 kilometer persegi dan jumlah penduduk 290 ribu jiwa, armada sampah yang dibutuhkan harus mencukupi.
Namun kenyataannya, jumlah armada sejauh ini yang dipergunakan untuk mengoperasionalkan pengangkutan sampah hanya 17 unit dumptruk, 2 unit sepedamotor roda 3 dan 2 armada ambrol.
"Tahun ini kita telah usulkan anggaran penambahan armada sebanyak 3 unit dumptruk dan 5 bak kontainer sampah dalam APBD yang akan ditempatkan di sejumlah kecamatan," ungkapnya. ***
| Next > |
|---|
