JAKARTA-LP Tulungagung Jawa Timur rusuh. Sejumlah narapidana mengamuk. Pintu gerbang blok dan portir dirusak. Beruntung situasi dapat dikendalikan.
Insiden itu terjadi, Sabtu (3/8) malam. Pada saat salat tarawih, seorang napi memukul napi lainnya. Terjadi kerusuhan. Sebagian napi memanfaatkan situasi itu dan berusaha kabur. Sejumlah napi mendobrak pintu gerbang blok hunian dan portir dua, tapi mereka tertahan di pintu portir satu. Saat itu, pihak LP sudah berkoordinasi dengan kepolisian dan TNI.
"Mereka tertahan karena pintu portir satu sulit didobrak," kata Kepala Sub Direktorat Komunikasi Dirjen Pemasyarakatan Akbar Hadi, Minggu (4/8).
Terjadi negosiasi antara napi dan petugas. Napi yang tidak berkepentingan atau hanya ikut-ikutan, akhirnya kembali ke blok masing-masing. Sementara, beberapa di antaranya diperiksa. Kondisi LP terkendali dan hingga saat ini aman.
Buntut dari kerusuhan tersebut, enam orang narapidana (napi) yang dianggap provokator dalam kerusuhan, dipindahkan dari Lapas Tulungagung.
"Memindahkan dengan segera enam aktor kerusuhan ke tiga lapas di Jawa Timur, yaitu dua napi ke Lapas Blitar, dua napi ke Lapas Kediri dan dua napi ke Lapas Malang," lanjutnya.
Akbar memaparkan kronologis kerusuhan berawal dari napi kasus narkotika atas nama Yudi yang tertangkap tangan sedang menggunakan telepon seluler dan kemudian diberikan sanksi pengisolasian pada, Rabu (31/7) lalu. Saat Yudi menjalani hukuman disiplin di kamar isolasi, ada pergerakan dari napi lain yang membela Yudi.
Pelaksanaan hukuman terhadap Yudi selesai dan dikeluarkan dari kamar isolasi pada, Sabtu (3/8) pagi. Namun pada malamnya saat pelaksanaan Sholat Trawawih, tiba-tiba salah satu napi melakukan pemukulan terhadap napi lain dan memicu napi lain untuk berbuat rusuh.
Kemudian petugas lapas langsung melakukan tindakan cepat dengan penguncian gerbang blok dan portir. Setelah itu, pihak Lapas Tulungagung juga berkoordinasi dengan kepolisian dan TNI.
Napi berusaha mendobrak ke luar lapas sehingga pintu gerbang blok hunian dan portir 2 berhasil dirobohkan. Namun para napi tertahan di pintu portir 1 karena pintu tersebut susah didobrak dan bantuan petugas kepolisian juga sudah bersiaga di depan pintu portir 1.
Negosiasi pun dilakukan antara pihak lapas dengan para napi yang akhirnya mau kembali ke blok masing-masing. Keadaan dan kondisi di dalam lapas dapat dikendalikan lagi. "Tidak ada korban dari petugas maupun warga binaan," jelas Akbar.
Sementara itu, seperti dikutip Antara, Kepala Lapas Tulungagung, Muji Widodo mengatakan, kerusuhan disebabkan adanya pesta minuman keras dari enam orang napi penghuni Blok A dan B. Enam napi ini dalam kondisi mabuk dan membuat keributan dengan menjebol pintu blok dan memprovokasi puluhan napi lain untuk melakukan pengrusakan. (dtc/okz/viv/rol/ara)

Next > |
---|