BANGKINANG (HR)-Adit (8), bocah yang menjadi korban aksi penganiayaan bapak dan ibu tirinya, akhirnya bertemu dengan ibu kandungnya, Devi Andriani (35), Senin (23/12) di RSUD Bangkinang. Begitu melihat kondisi anaknya yang mengenaskan, tangis sang ibu pun tak tertahankan.
Devi datang sekitar pukul 11.00 WIB bersama suaminya Rudi, mertuanya Mardiah Siregar dan tiga orang anak-anaknya. Satu di antaranya adalah Andre, yang merupakan abang kandung Adit. Sedangkan dua orang lagi adalah saudara tiri Adit karena merupakan anak Devi dari suami Rudi. Depi yang datang dengan memakai baju hitam dan berjilbab warrna merah itu, saat ini tengah mengandung tujuh bulan. Mereka berangkat dari Kota Medan, Sumatera Utara, Minggu (22/12), pukul 15.00 WIB.
Dari pantauan Haluan Riau di ruang VIP RSUD Bangkinang, saat mereka bertemu, Adit langsung mengenal ibu kandungnya. Kepada Devi, ia memanggil Mamak. Devi langsung memeluk buah hatinya itu. Derai air mata mewarnai pertemuan mereka. Adit juga mengenali Andre. Sambil tersenyum manis, ia memanggil kakak kandungnya. ''Abang Andre,'' panggilnya. Andre memeluk adiknya dan menangis.
Namun demikian, usai dipeluk Devi, Adit tampak menjauh. Ia tak mau berdekatan dengan ibu kandungnya itu. Berbeda dengan bibinya ketika datang, Adit selalu ingin dalam pelukannya. Adit tampak cuek dengan ibu kandungnya yang berusaha ingin terus dekat dengannya. Ia tetap asyik bermain mobil-mobilan ketika diajak bicara oleh Devi. Sementara sang ibu tampak terus bercucuran air mata.
Menurut pengakuan Rudi, suami Devi sekarang, mereka mengetahui kondisi Adit dari salah seorang mantan tetangganya di Medan. Mereka baru merasa pasti bahwa bocah yang mengundang heboh karena penganiayaan yang dialaminya itu adalah anak Devi, setelah mencari tahu lebih lanjut melalui internet.
Sementara itu Devi mengaku berpisah dengan Adit sejak dua tahun terakhir. Kini ia menetap di Jalan Kemiri 2 Medan Kota, Sumatera Utara. “Dalam dua tahun terakhir saya tidak bertemu dengan Adit, kabar kepindahan mereka (Adit beserta bapak dan ibu tirinya, red) tujuh bulan lalu ke Riau, saya dapat dari orang lain,” ujarnya.
Dihalang-halangi
Devi mengaku sering dihalang-halangi mantan suaminya untuk bertemu dengan anak kandungnya itu. “Setahun lalu saya berkelahi karena ia tidak mengizinkan saya bertemu Adit,” ujarnya.
Dikatakan, Adit lahir 16 April 2006 lalu di Deli Tua, Kota Medan. Ketika Adit berusia empat tahun, ia dan Surya bercerai. Saat itu mereka memiliki anak dua anak, yakni Andre dan Adit. Setelah bercerai, Devi merantau ke Malaysia. Saat merantau kedua anaknya dibawa mantan suaminya itu.
Setahun merantau di Malaysia, Devi kembali ke Medan. Mantan suaminya (Surya) mengembalikan Andre kepadanya melalui orang lain. Sejak itu Andre dirawatnya dan Adit dirawat mantan suaminya. Saat kedua anaknya dirawat Surya, mantan suaminya itu sering juga menyiksa Andre.
Sejak saat itu, ia tidak lagi bertemu Adit. Devi akhirnya menikah lagi dengan Rudi dan dikarunia dua orang anak. Saat ini, ia dalam kondisi hamil tua. “Baru sekarang saya bertemu Adit dengan kondisi begini,” ujarnya.
Ketika ditanya kenapa raut muka Adit biasa saja bertemu dengan Depi, menurut Depi mantan suaminya sering mengatakan kalau ibunya sudah mati. “Saya dibilang macam-macam, seperti dibilang sudah mati,” katanya.
Setelah bertemu dengan anak kandungnya ini, ia ingin membawanya pulang ke Medan dan merawat dengan sebaik-baiknya. “Saya akanberusaha bagaimana anak ini, bisa saya bawa pulang dan merawatnya,” ujarnya
Mengenai mantan suaminya dan isteri mantan suaminya itu, Devi ingin dihukum seberat-beratnya. “Jika perlu dihukum mati saja,” ujarnya.
Sementara itu Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kabupaten Kampar Repol, menjelaskan bahwa sampai saat ini Adit masih di bawah pengawasan dan tanggung jawab LPA. “Apakah akan diserahkan kepada orangtua atau tidak, akan kami diskusikan di LPA dulu, yang jelas saat ini Adit masih dalam pengawasan dan tanggung jawab kami,” ujar Repol.
Menurut Repol yang paling prioritas saat ini adalah bagaimana mengobati fisiknya dan kemudian psikisnya. “Alhamdulillah kondisinya sudah mulai membaik. Kita akan terus upayakan kondisinya pulih seperti sedia kala,” ujarnya.
Kemudian menyangkut rekening peduli Adit menurut Repol sampai Senin pagi telah terhimpun Rp59 juta. “Uang itu untuk kebutuhan Adit, dan sampai saat ini belum dipakai. Sampai saat ini sumbangan masih terus mengalir sehingga dana sumbangan melalui rekening Bank Riau Kepri tersebut belum terpakai,” tambahnya. (oni)

Next > |
---|