BANGKINANG , HALUAN RIAU - Kondisi fisik Adit (6), bocah yang menjadi korban penganiayaan yang diduga dilakukan orangtuanya sendiri, saat ini mulai membaik. Selain penyembuhan secara fisik, bocah malang ini juga butuh pengobatan secara psikis (kejiwaan, red).
Pasalnya, Adit betul-betul trauma dengan segala bentuk penyiksaan yang telah dialaminya.
Diperkirakan, butuh waktu yang cukup lama untuk bisa mengembalikan kondisi kejiwaan bocah itu hingga pulih seperti sedia kala.
Hal itu diungkapkan Kepala Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bangkinang, dr Wira, ketika mendampingi Ketua Tim Penggerak PKK Kampar, Hj Eva Yuliana Jefry Noer, yang datang menjenguk kondisi Adit, Rabu (18/12).
"Secara fisik, sudah mulai ada perkembangan yang lebih baik. Luka-lukanya sudah diobati dan kesehatannya lebih baik dibanding saat datang ke sini. Adit perlu pengobatan secara psikis agar bisa kembali seperti sedia kala," terangnya.
Sementara itu, Eva Yuliana tampak tak bisa menahan rasa sedihnya melihat kondisi Adit yang masih dirawat di ruang instalasi bedah. Kondisi Adit memang mengenaskan. Luka bisa didapatkan di hampir sekujur tubuhnya, termasuk bagian kepala. Luka-luka itu merupakan bukti penyiksaan yang dialami bocah itu.
"Ini sangat menyedihkan. Saya pribadi sangat mengutuk prilaku orangtua yang tega menelantarkan dan menyiksa anaknya, mungkin sifat orangtuanya sudah hampir sama dengan binatang," geram Eva.
Dikatakan, sebagai orangtua, seharusnya memberi kasih sayang, mendidik dan menjadi teladan bagi anak-anak. Bukan malah sebaliknya, melakukan perbuatan yang tidak seharusnya, seperti yang dialami Adit.
Eva juga langsung mengimbau semua pihak saling bahu membahu meringankan beban Adit. "Menjelang puncak peringatan Hari Ibu, mari kita bahu-membahu meringankan beban anak kita ini. Dia anak kita semua," ujarnya.
Sementara kepada Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kampar dan pihak terkait lainnya, Eva berharap segera menemukan orangtua Adit untuk dimintai pertanggungjawabannya.
Terus Diburu
Sementara itu Wakil Ketua KPAID Kampar Hafiz Tohar mengatakan, pihaknya sudah melaporkan kasus Adit tersebut ke Polres Kampar. Hafiz berharap polisi dapat mengungkap kasus ini sampai tuntas.
Di tempat terpisah, Kapolres Kampar AKBP Ery Apriyono mengatakan, pihaknya terus berupaya mengejar siapa pelaku penganiayaan terhadap bocah tersebut. "Anggota tetap kita sebar ke lapangan dan terus mengungkap siapa pelaku penganiayaan ini," ujar Ery.
Sejak kasus ini muncul, pihaknya langsung berkoordinasi dengan berbagai pihak di antara kepala desa di Ujung Batu, Rohul untuk mencari kebenaran alamat anak tersebut. Polres Kampar juga berkoordinasi dengan KPAID Kampar.
"Anggota tetap di lapangan bekerja keras bagaimana menentukan pihak keluarga sehingga kasus bisa diselesaikan," katanya.
Ribuan Simpati
Kabar tentang derita yang dialami Adit, membuat bocah itu mendapat ribuan simpati dari masyarakat. Tempat ia dirawat juga ramai dikujungi warga, yang penasaran sekaligus prihatin dengan penderitaan yang dialaminya. Kondisi itu terus berlanjut hingga Rabu kemarin.
Di antara warga juga tampak salah seorang anggota DPRD Kampar Komisi IV, Triska Felly. Dalam kesempatan itu ia mengungkapkan terima kasih kepada pihak rumah sakit yang telah memberikan fasilitas dan perawatan terhadap Adit. Ia juga berharap, perhatian datang dari Pemkab Kampar.
Selain itu, pengunjung Pekan Budaya Kampar, pada Selasa (17/12) malam, secara spontan menggalang pengumpulan dana yang untuk Adit. Ketika itu, sejumlah relawan membawa foto Adit dan diperlihatkan kepada pengunjung. Foto-foto itu mengundang rasa prihatin pengunjung yang langsung memberikan bantuan semampunya. Tidak sekedar membantu dana, cukup banyak di antara mereka yang langsung datang ke RSUD Bangkinang untuk melihat kondisi Adit. (hir/dom)

Next > |
---|