PEKANBARU-Tidak adanya kejelasan dari manajemen dan dari penyandang dana PSPS Bupati Kampar, Jefri Noer, membuat skuat asuhan Mundari Karya ini terlantar. Sejak usai pertandingan melawan Persela Lamongan di home base PSPS, Stadion Tuanku Tambusai, seluruh pemain PSPS sudah tidak berada di Kampar dan lebih memilih kembali ke Pekanbaru untuk melaksanakan latihan. Kondisi tersebut terjadi tidak ada kejelasan dari manajemen untuk membayarkan gaji para pemain dan kontrak beberapa pemain yang belum dibayarkan, terutama pemain asing.
Akibatnya banyak pemain yang enggan untuk melakukan latihan bersama pelatih sebelum dibayarkannya gaji mereka yang belum dibayarkan. Selain itu rencana PSPS untuk melakukan pertandingan tandang di Papua terancam tidak berangkat, karena belum adanya kejelasan dana untuk berangkat dan membayar gaji pemain.
Pelatih penjaga gawang PSPS, Tarjaki Lubis, saat dihubungi mengatakan, untuk kejelasan keberangkatan urusan manajemen dan termasuk pembayaran gaji. Senin (25/3) kemarin Ambrizal dan kawan-kawan tidak malaksanakan latihan, karena memang tidak semua pemain yang ada di Pekanbaru.
"Kita tidak jadi latihan sore ini (kemarin red), saya tidak tahu kapan akan latihan lagi, untuk keberangkatan belum ada kepastian, kemungkinan jadi berangkat," kata Tarjaki.
Dijelaskannya, pada Sabtu lalu, setelah beberapa lama libur latihan, skuad PSPS kembali berlatih. Namun jumlah pemain yang latihan sangatlah sedikit, sebanyak lima orang. Yang latihan pun hanya beberapa pemain inti selebihnya pemain cadangan. Mereka yang latihan yakni Fance, Isnaini, Luthfi, Putra dan Susanto.
| Next > |
|---|
