PEKANBARU-Meski pelaksanaan Islamic Solidarity Games tinggal dua bulan lagi, namun hingga saat ini Layanan Pengadaan Secara Elektronik Riau belum menerima satu pun kegiatan yang dilelang untuk ajang itu. "Sampai saat ini, belum ada satu pun kegiataan pengadaan untuk penyelenggaraan Islamic Solidarity Gabes (ISG) di Riau yang masuk ke kita," terang Wakil Ketua Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Riau, Agussalim, ketika dikonfirmasi akhir pekan kemarin.
Bila ajang tersebut digelar sesuai dengan jadwal yang telah disusun sebelumnya, (6-13 Juni mendatang), berarti waktu yang tersisa untuk lelang pengadaan tinggal dua bulan lagi.
..Belum LPSE Riau sendiri tidak dapat memastikan, dari sisa waktu yang tersedia apakah cukup untuk melakukan pengadaan barang dan jasa. Pasalnya, lamanya waktu yang dibutuhkan untuk pengadaan barang dan jasa, tergantung besaran nilai pengadaan dan jumlah proyek yang diadakan.
Untuk ISG tersebut, telah tersedia sebesar Rp45 miliar yang dianggarkan dalam ABPD Riau tahun 2013. Sedangkan dari pusat, juga dianggarkan dana sebesar Rp200 miliar. Dari jumlah itu, sebesar Rp110 miliar akan digunakan panitia daerah ISG di Riau.
Ketika ditanya apakah dengan waktu yang tersisa, masih cukup untuk dilakukan pelelangan proyek, Agussalim mengaku tidak bisa memastikan. Sebab, hal itu tergantung dari besaran dan jumlah lelang yang akan diadakan.
"Kita lihat dulu yang dilelangkan berapa banyak, Kita belum tahu berapa banyak," urainya.
Lebih lanjut, Agusalim menjelaskan, lelang yangg angkanya mencapai Rp5 miliar, bisa dikategorikan sebagai lelang sederhana. Biasanya, proses lelang untuk proyek sebesar itu membutuhkan waktu selama enam hari. "Pada hari ketujuh, sudah dapat pemenangnya ditambah tiga hari masa sanggah. Jadi pada hari ke-11, sudah bisa tanda tangan SPPBJ," terangnya.
Namun untuk lelang di atas angka itu, harus dilakukan lelang secara terbuka atau umum. "Itu butuh waktu sampai sebulan," tambahnya.
Namun Agussalim mengakui, pengadaan lelang pelaksanaan ISG di Riau tidak sebanyak PON XVIII 2012 lalu. "Karena ISG sudah ada panita Pusat dan daerah, dananya tidak hanya digunakan di sini. Jadi tidak sama dengan PON dulu yang semua terpusat di Riau," jelasnya lagi.
Jangan Ditunda Terkait hal itu, anggota Komisi D DPRD Riau Jabarullah mengingatkan Pemprov Riau dan panitia ISG tidak menunda-nunda pekerjaan. Hal itu mengingat waktu yang tersisa tinggal sedikit.
Jabarullah juga mengaku menyayangkan jika penundaan dari sikap panitia ISG tersebut. Hal itu mengingat anggaran untuk kegiatan itu sudah tersedia dalam APBD Riau.
"Kalau pun ISG ditunda, kita tidak mau alasan penundaan karena ketidaksiapan Riau. Penundaan itu bisa saja terjadi tapi mungkin karena ketidakmampuan Menteri Pemuda dan Olahraga menggugurkan tanda bintang untuk anggaran ISG yang tercantum di APBN," ujar politisi PPP ini.
Pihaknya juga juga tidak menginginkan pelaksanaan ISG mendatang seperti PON lalu. Ketika itu, ditemukan banyak kekurangan di sejumlah fasilitas. Hal itu disebabkan kurang maksimalnya persiapan karena waktu yang tersisa juga tidak cukup.
Jabar meminta Ketua Komisi D DPRD Riau segera memanggil semua SKPD yang terkait persiapan ISG untuk mengevaluasi kinerja, agar pelaksanaan iven internasional itu bisa berjalan sukses.
Sejauh ini, juga telah tersedia anggaran kegiatan di Dispora Riau untuk peningkatan sarana dan prasarana olahraga dengan total Rp198 miliar. Dana itu digunakan untuk beberapa hal seperti peningkatan kolam renang sebesar Rp30 miliar, sarana stadion utama Rp5 miliar, arena panjat tebing Rp2,5 miliar, hall basket Rumbai Rp2,5 miliar, hall senam Rp2,5 miliar dan lain-lain.
Sementara itu, ketika Haluan Riau coba mengkonfirmasi ke Wakil Ketua Komisi D DPRD Riau, Ruslan Jaya, Haluan Riau tidak berhasil mendapatkan jawaban meski sudah tersambung via telepon.( rud/zal)

Next > |
---|