PEKANBARU-Kepadatan Jalan Lintas Riau-Sumatera Barat, yang merupakan jalur mudik tersibuk setiap Lebaran datang, saat ini terus menunjukkan peningkatan. Meski demikian, hingga Minggu (4/8), arus lalu lintas di jalur ini masih lancar. Sementara itu, arus mudik yang melintasi Jalan Lintas Timur, masih tampak lengang. Sejumlah titik yang dinilai rawan macet, khususnya di KM 54-55,
juga belum tampak peningkatan arus kendaraan yang berarti. Di titik ini, meski masih menggunakan sistem buka tutup, antrean kendaraan belum tampak memanjang.
Begitu halnya di penyeberangan dipelabuhan penyeberangan roro Air Putih Bengkalis. Di tempat ini, antrean kendaraan masih normal atau belum terjadi lonjakan penumpang. Lonjakan baru terlihat di pelabuhan penyeberangan roro Sei Selari, Kecamatan Bukitbatu.
Dari pantauan lapangan Minggu (4/8) kemarin di Jalan Lintas Riau-Sumbar, arus kendaraan yang bergerak menuju Provinsi Sumatera Barat memang meningkat dibanding hari biasa. Hal ini disebabkan mulai Minggu kemarin, sejumlah pekerja atau pegawai sudah mulai memasuki waktu cuti bersama.
Di jalan lintas ini, kebanyakan yang melintas adalah kendaraan pribadi dan roda dua, termasuk angkutan travel dan beberapa bus. Di Kawasan PLTA Koto Panjang, ratusan pemudik tampak singgah di beberapa warung sekedar melepas penat dan beristirahat. Meski terjadi peningkatan, namun secara umum arus lalu lintas masih dapat terkontrol. Sejumlah petugas juga tampak sudah bersiaga di beberapa pos yang disiapkan di sepanjang jalan lintas ini.
Banyaknya kendaraan yang bergerak menuju Sumbar, juga bisa dilihat dari Kota Pekanbaru. Khususnya di Jalan HR Subrantas, yang langsung tembus menuju Jalan Raya Pekanbaru-Bangkinang. Setiap 20 menit, lebih dari seratusan kendaraan melintasi jalur Sumbar-Riau dengan kecepatan maksimum 50hingga 70 kilometer per jam.
"Kita memang berangkat hari ini, mumpung belum terlalu padat. Tapi kendaraan yang mengarah ke Sumbar memang lebih banyak dibanding hari biasa," tutur Feri, pemudik yang pulang ke Sumbar.
Hal serupa juga diakui Rafel, pemudik lainnya. "Mulai Sabtu (3/8) malam hingga Ahad subuh (4/8), lalu lintas kendaraan baik sepeda motor dan mobil dari Pekanbaru menuju Sumbar mulai padat," ujarnya.
Ditinjau Kapolda
Tak ingin hanya mendengar informasi, Kapolda Riau Brigjen Pol Condro Kirono, menyempatkan diri memantau persiapan mudik di Jalan Lintas Riau-Sumbar, Sabtu akhir pekan kemarin. Selain meninjau kesiapan petugas, Kapolda juga menatau kondisi infrastruktur di sepanjang jalur ini. Begitu juga kawasan rawan longsor yang berada di Kecamatan XIII Koto Kampar.
Dari hasil kunjungannya itu, Kapolda menilai, kondisi infrastruktur di jalur ini dalam keadaan baik. Selain itu, kerja sama Kepolisian dengan lintas sektoral dalam pengamanan arus mudik Lebaran juga sudah terjalin baik.
"Saya sudah meninjau hingga ke perbatasan Riau-Sumbar. Secara keseluruhan kondisi infrastruktur, pos pengamanan dan kerja sama lintas sektoral sudah bagus,” ungkap Kapolda saat berada di Pos Pengamanan (pos pam) Pasar Kuok.
Ditambahkan Kapolda, larangan beroperasi truk bertonase berat, sudah mulai diberlakukan mulai H-4 sampai H+2. Dalam hal ini, diberlakukan pengecualian untuk truk pengangkut sembako, air mineral dan BBM.
Sedangkan untuk mencegah terjadinya longsor, lanjut Kapolda, pihak kepolisian melalui jajaran Polsek XIII Koto Kampar sudah memberikan imbauan agar para penambang di sepanjang jalur lintas menghentikan aktivitas selama arus mudik dan balik.
Saat mengunjungi Pospam Lapangan Merdeka Bangkinang, Kapolda Riau didamping Bupati Kampar H Jefry Noer. Usai melakukan kunjungan di pos pam lapangan Merdeka, Kapolda bersama Bupati Kampar Jefry Noer dan rombongan berbuka bersama di rumah makan Tapak Lapan Baru jalan Agussalim Bangkinang.
Payakumbuh Merayap
Sementara itu, arus lalu lintas di Kota Payakumbuh, Sumatera Barat, pada Minggu kemarin sudah padat merayap. Ribuan kendaraan baik yang datang dari arah Sumatera Barat menuju Riau maupun sebaliknya, terjebak dalam antrean panjang. Buntutnya, jarak tempuh pun semakin lama.
Menurut informasi, kondisi ini disebabkan banyak kendaraan dari arah Jalan Lintas Tengah dari arah Jawa dan Sumatera Selatan, lebih memililih melintasi jalur ini. Baik yang menuju Padang, Pekanbaru, maupun Sumatera Utara. Mereka memilih melintasi jalur ini karena ruas jalan dari Lintas Tengah menuju Kabupaten Kuantan Singingi, banyak dalam kondisi rusak. Meski harus menempuh jarak yang lebih jauh, namun kondisi jalan di jalur ini memang lebih mulus.
"Sejak kemarin sudah merayap. Mau buka puasa saja susah. Terpaksa buka di jalan," aku Ari, yang baru datang dari Payakumbuh, Minggu kemarin.
Menurutnya, kepadatan kendaraan di jalur itu terpusat di Kota Payakumbuh. Arus kendaraan menuju Padang maupun Pekanbaru, semuanya dipenuhi kendaraan. "Cukup banyak kendaraan berplat nomor dari Jakarta atau Jawa atau Sumatera Selatan dan Jambi yang tampak di sana. Tampaknya mudik benar-benar telah membuat arus lalu lintas jadi super sibuk," terangnya.
Masih Aman
Sementara itu, arus lalu lintas di Jalan Lintas Timur (Jalintim) hingga Minggu kemarin juga masih tampak lancar. Termasuk di titik rawan macet KM 54-55, yang hingga kini sebagian badan jalan masih dalam tahap pengecoran beton. Di titik ini, petugas masih melakukan sistem buka tutup. Namun antrean kendaraan belum tampak panjang.
Yang harus diwaspadai pengendara adalah saat memasuki simpang Pasir Putih menuju Pekanbaru. Di kawasan ini, sebagian aspal jalan bergelombang. Selain itu, beberapa bagian badan jalan juga masih dalam tahap pengecoran. Sementara masih ada badan jalan yang masih berupa tanah.
Menurut Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Pelalawan Tengku Ridwan Mustafa, pihaknya selalu berkordinasi dengan sejumlah pos pengamanan yang ada di sepanjang Jalintim, walaupun belum nampak kepadatan. "Kita bersama aparat Kepolisian stand by di tempat. Kita harap tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," ujarnya.
Sementara kepadatan di Jalintim mulai tampak di kawasan Pangkalan Kuras. Umumnya, kendaraan pribadi pemudik tersebut bergerak menuju Sumatera Utara.
"Kami ada empat mobil keluarga hendak menuju Medan. Kami lebih memilih perjalanan dimalam hari, selain berkendara lebih enak dan tidak sepanas siang hari, keamanan perjalanan lebih terjamin, karena sorot lampu kendaraan dari arah berlawanan bisa tampak dari jauh," ungkap ungkap Firman, pemudik asal Jakarta hendak menuju Medan, saat beristirahat di SPBU Lubuk Terap, Minggu subuh kemarin.
Menurut Kapolsek Pangkalan Kuras Kompol H Rekson, melalui Kanit Lantas Ipda Romi Irwansyah, posko Operasi Ketupat siap melayani para pemudik. Namun demikian, pihaknya tetap mengharapkan para pemudik tetap berhati-hati. "rambu-rambu sudah ditambah, namun kita ingatkan pemudik untuk tetap waspada di jalan," ingatnya.
Puncak Hari Selasa
Sementara itu, untuk jalur mudik menuju Bengkalis dan sekitarnya, puncak arus mudik diprediksi baru akan terjadi Selasa besok. Pantauan di Pelabuhan Bandar Sri Laksamana Bengkalis,
Minggu (4/8), mulai disesaki penumpang. Baik yang datang ke Pulau Bengkalis
maupun ke luar Pulau Bengkalis.
Tiga Armada kapal cepat yang melayani rute Dumai-Bengkalis-Selat Panjang, Tanjung
Balai-Batam atau sebaliknya tampak penuh. Terutama sekali kapal cepat yang datang Batam, tampak banyak penumpang yang turun di pelabuhan Bandar Sri Laksamana.
Demikian halnya di pelabuhan Pelindo dan pelabuhan pasar ikan lama. Speed boat ukuran menengah yang melayani rute pendek antar pulau juga tampak penuh. Kondisi ini diprediksi akan mencapai puncaknya, Selasa (6/8).
Sementara di pelabuhan penyeberangan roro Air Putih Bengkalis, antrean kendaraan masih
normal atau belum terjadi lonjakan penumpang. Lonjakan baru terlihat di
pelabuhan penyeberangan roro Sei Selari, Bukitbatu.
Saat iniDinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Kabupaten Bengkalis
baru mengoperasi tiga armada kapal roro, dari empat kapal yang ada. KMP Banyu
Mas yang sudah pulang dari docking panjang tampak masing standby di pelabuhan kargo Air Putih. Tetapi tidak tertutup
kemungkinan akan dioperasikan 4 sekaligus jika arus kendaraan yang hendak
menyeberang sudah sangat padat.
Menurut Kepala Dishub Kominfo Bengkalis, Arman AA, sebagai langkah antisipasi lonjakan penumpang, empat feri penyebarangan sudah disiapkan untuk melayani pemudik.
Padakesempatan itu Arman juga meminta kepada pihak Provinsi Riau selaku
penanggungjawab penyeberangan Dumai-Rupat atau sebaliknya, untuk menambah trip
penyeberangan roro dari hari biasanya.
“Saat mudik Lebaran pasti terjadi lonjakan penumpang maupun kendaraan yang hendak menyeberangan. Kita berharap kepada provinsi selaku penanggung jawab supaya menginstruksi kepada pihak ketika yang telah ditunjuk untuk menambah trip penyeberangan roro dari hari biasa,” harapnya. (syf,kir, oni, pen, zol, man)

Next > |
---|