Haluan Riau

Wednesday, Aug 07th

Last update05:31:34 PM GMT

You are here: NEWS UTAMA Festival Lampu Colok Meriah

Festival Lampu Colok Meriah

PEKANBARU-Ratusan masyarakat Kota Bertuah tumpah ruah menghadiri pembukaan festival lampu colok yang dipusatkan di Lapangan TVRI Jalan Durian, tadi malam. Festival itu dibuka bertepatan dengan malam 27 Ramadan. Beragam lampu colok berukuran besar disusun dalam bentuk beragam. Ada yang berupa kapal, gapura, masjid dan lain sebagainya. Susunan lampu colok yang beragam itu menjadi pemandangan yang elok dilihat.

Masyarakat yang menyaksikannya juga merasa senang karena festival itu memang hanya digelar saat Ramadan.

Seperti dituturkan Husna, seorang ibu rumah tangga yang memang sengaja datang bersama suami dan membawa anak khusus menyaksikan festival lampu colok.

"Kebetulan, Saya tinggal dekat sini. Kami ke sini memang khususnya menyaksikan lampu colok ini, bentuknya bagus-bagus. Sekalian jadi tempat bagi anak-anak melihat kebudayaan lama masyarakat Riau," ujarnya.

Kegiatan dibuka langsung Walikota Pekanbaru, Firdaus sekitar pukul 22.00 WIB. Turut hadir Wakil Walikota Pekanbaru Ayat Cahyadi, unsur Muspida Pekanbaru dan para pejabat di lingkungan Pemko Pekanbaru. Tak ketinggalan, ratusan masyarakat yang sengaja datang untuk menyaksikan indahnya festival lampu colok tersebut.

Dalam sambutannya, Wako menuturkan, tradisi lampu colok tersebut sudah ada sejak Pekanbaru masih berada di bawah kerajaan Siak. Festival lampu colok ini sudah melekat dalam masyarakat Pekanbaru sudah menjadi tradisi dan saat ini sudah menjadi iven budaya.

Dikatakan, duhulunya masyarakat menggunakan lampu colok sebagai alat penerangan saat berangkat menuju masjid untuk beribadah. Namun seiring dengan perkembangan waktu, timbul pemikiran untuk menciptakan lampu colok dalam beragam bentuk, yang hingga kini terus dipertahankan.

"Saat ini kita memang tidak lagi menggunakan lampu colok sebagai sarana penerangan untuk ke masjid. Namun tradisi tidak boleh kita lupakan. Intinya adalah masyarakat menggunakan lampu colok ini untuk ke masjid agar bisa beribadah. Jadi kita harus tetap meramaikan masjid," terangnya.

Sementara, Ketua panitia festival lampu colok yang juga Kepala Dinas Pariwisata Kota Pekanbaru, Dastrayani Bibra menyatakan, ajang ini digelar agar budaya dan tradisi masyarakat tetap bisa dipertahankan. Bahkan tidak mungkin, ajang ini nantinya bisa menjadi iven pariwisata bagi Kota Bertuah.

Ditambahkannya, dalam penilaian, Dastrayani menyebutkan, ada beberapa unsur yang digunakan. ertama, unsur penilaian artistik dan keindahan.  "Artinya keindahan itu juga memiliki nilai artistik misalnya lampu coloknya dibentuk seperti masjid atau kapal,"terangnya.

Selanjutnya keserasian tema dan perlengkapan. "Sementara, Jumlah lampu colok dan ini tidak kita batasi makin banyak nilainya bisa makin tinggi," bebernya. (rud)

AddThis Social Bookmark Button

Add comment


Security code
Refresh