TALUK KUANTAN-Lantai Jembatan Gantung Polong Putui banyak berlubang akibat papan lantai jembatan lapuk. Padahal, jembatan baru difungsikan awal 2012.
Kondisi ini membuat warga masyarakat yang sehari-hari melintasi jembatan tersebut harus ekstra hati-hati. Terutama, kaum ibu-ibu yang mengenderai sepeda motor.
"Kadang ngeri juga, Bang, lewat jembatan ini, karena lantainya terlihat sudah banyak yang lapuk. Bahkan, sebagian sudah berlubang. Belum lagi badan jembatan yang sangat sempit ditambah dengan dua lajur yang dipasang membuat kalau berpapasan dengan kenderaan lain kita terpaksa berhenti dulu," ujar Yanti, warga Seberang Taluk yang sehari-hari melintasi jembatan, Minggu (15/7), di Taluk Kuantan.
Senada diungkapkan Yusriati. Dia mengungkapkan, dirinya sangat gamang melintasi jembatan tersebut. "Baru tujuh bulan jembatan ini bisa dilintasi, namun sudah beberapa kali orang terjatuh di sini. Apalagi, kalau hari hujan licin sekali," ungkapnya.
Kepala Desa (Kades) Seberang Taluk, Hendrion, yang dijumpai Haluan Riau saat menutupi lubang-lubang jembatan dengan papan, membenarkan keluhan warganya. "Bisa kita lihat sendiri kondisi jembatan ini, sudah banyak sekali yang lapuk. Belum lagi paku-pakunya sudah bertonjolan dan sebagian ada yang terlepas, sehingga sering mengakibatkan roda kenderaan jadi bocor," ungkapnya.
Oleh sebab itu, terkadang dirinya bersama masyarakat secara swadaya mencoba menutupui lubang-lubang yang ada dengan papan, serta merapikan paku-paku yang menyembul sepeti yang mereka lakukan saat itu.
Menurut Hendrion, lapuknya papan lantai jembatan yang menghubungkan Desa Sawah dengan Desa Seberang Taluk ini dikarenakan lamanya jembatan tersebut terbengkalai. "Jembatan ini kan mulai dibangun sekitar 2007 dan baru bisa dimanfaatkan oleh masyarakat pada awal 2012. Karena lama terbengkalai, tentu bahan-bahannya seperi papan lantainya sudah banyak yang lapuk dan mestinya harus diganti," ujarnya.
Sudah Lapor
Terkait kondisi ini, pihaknya sudah membuat laporan kepada Dinas Bina Marga Kabupaten Kuantan Singingi, dengan tembusan ke Badan Perencanaan Pembanguann Daerah dan DPRD Kuansing. "Kita sudah buat laporan sekitar seminggu yang lalu kepada Bina Marga dengan harapan bisa secepatnya mendapat perhatian. Apalagi, dalam waktu dekat ini akan diselenggarakan even pacu jalur. Tentu pengunjung akan ramai melintasi jembatan ini karena jembatan ini terletak persis di arena pacu jalur Tepian Narosa," ucap Hendrion.
Ketua DPRD Kuansing, Muslim, berang dengan kondisi jembatan gantung tersebut. Kondisi itu mengancam masyarakat yang berlalau lalang menggunakan jembatan. "Ini bisa mengancam masyarakat yang melintas setiap hari, karena kayu lantai jembatan banyak yang lapuk," ujarnya.
Muslim sangat menyayangkan lantai jembatan tidak diganti. Padahal, pada 2011 telah dianggarkan dana dari APBD Kuansing sebesar Rp400 juta, untuk perawatan jembatan. "Tahun lalu ini sudah dianggarkan untuk perawatan lantai jembatan. Kenapa tidak diganti?" katanya terdengar kesal.
Dilanjutkannya, "Sebentar lagi 17 Agustus. Yang jelas masyarakat akan banyak melintas. Kalau ini tidak diperbaiki, tentu bisa saja ambruk dan mencelakakan masyarakat kita," ungkapnya.
Selain 17 Agustus, 30 Agustus mendatang akan dilaksanakan event pacu jalur nasional di Tepian Narosa, Teluk Kuantan. Biasanya, setiap tahun para pengunjung banyak yang menonton dari atas jembatan gantung.
Ia mengharapkan Pemerintah Kabupaten Kuansing melalui dinas terkait segera memperbaiki. "Kita minta kepada pemerintah melalui dinas terkait, agar menjadi perhatian serius. Kalau perlu, lantai kayu pada jembatan gantung secepatnya diganti, agar masyarakat tidak ada yang waswas melewati jembatan gantung," ujarnya. (uta/rob)

Next > |
---|