RENGAT-Dugaan pencemaran limbah pabrik kelapa sawit PT Banyu Bening Utama di Kuala Cenaku meresahkan masyarakat. Namun Badan Lingkungan Hidup Indragiri Hulu masih menunggu laporan resmi. Kepala BLH Indragiri Hulu M Bayu mengatakan, laporan resmi merupakan dasar utama bagi Badan Lingkungan Hidup untuk menindak lanjuti masalah dugaan pencemaran lingkungan, termasuk masalah limbah PT BBU. "Apabila masyarakat sudah melayangkan laporan resmi, berarti BLH secara tak langsung mendapat dukungan penuh dari masyarakat dalam menuntaskan kasus dugaan pencemaran lingkungan oleh perusahaan-perusahaan, setidaknya, ketika tim BLH turun kelokasi, masyarakat bisa menjadi pemandu tim langsung ketitik yang dianggap sebagai sumber pencemaran," kata M Bayu.
Diungkapkannya, pihaknya sudah mendengar keluhan masyarakat Desa Kuala Mulia, Kecamatan Kuala Cenaku dan sekitar tentang bau menyengat serta wabah lalat. Kuat dugaan bau tidak sedap dan menyengat itu berasal dari limbah pabrik kelapa sawit milik PT BBU.
Kondisi ini sudah dikeluhkan masyarakat sejak beberapa bulan yang lalu, namun belakangan ini, apalagi sejak beberapa pekan ini curah hujan meningkat di wilayah Inhu, khususnya Kecamatan Kuala Cenaku. Jika hujan lebat, kolam-kolam penampungan atau pengolahan limbah pabrik itu meluap, kemudian lim bah cair mengalir lewat parit atau kanal yang ada di sekitar pabrik terus bemuara ke Sungai Indragiri dan Sungai Batang Cenaku.
Hal itulah yang menjadi penyebab bau tidak sedap disertai wabah lalat, baik siang maupun malam hari, akibatnya masyarakat khawatir kondisi ini menjadi penyebab berbagai penyakit bisa mengancam kesehatan dan keselamatan masyara
kat di sekitar pabrik.(rez)
| Next > |
|---|
