SELAT PANJANG- Ketua Komisi II DPRD Kepulauan Meranti Basiran meminta Dinas Pekerjaan Umum Meranti mendesak kontraktor pelaksana pembangunan Jembatan Selat Panjang agar menggesa pelaksanaan pembangunan Jembatan Selat Rengit. Hal ini disampaikan Basiran, didampangi wakil Ketua Komisi II Falzan Surahman dan Sekretaris M H Adil, serta Suci Wirasih sebagai anggota, kepada Haluan Riau usai melakukan kunjungan lapangan Rabu, (28/8).
Jika tidak didesak, kata Basiran, maka progres pekerjaan akan tetap minim. Dan jika kondisi pelaksanaan masih seperti yang kita saksikan kemarin, maka kita khawatir target waktu yang direncanakan tidak akan terpenuhi.
Basiran mengungkapkan, setelah menyaksikan langsung kondisi di lapangan ia berharap agar perusahaan serius melaksanakan pembangunan. Jika melihat kondisi peralatan berat dan peralatan pendukung lainnya, pihaknya khawatir pembangunan tidak bisa rampung sesuai target waktu yang direncanakan untuk setiap tahunnya.
Dan akhirnya bisa jadi pembangunan menuai persoalan. “Kita tidak menginginkan pembangunan jembatan akhirnya akan bermasalah. Sehingga sejak dini pelaksanaan konstruksi bangunan yang akan menelan dana ratusan miliar itu bisa terlaksana sebagaimana mestinya,” kata Basiran.
Ia menambahkan, sejak diresmikan pada akhir Juni lalu itu, hingga saat ini belum terlihat adanya peningkatan aktivitas, termasuk loading peralatan yang dibutuhkan.
Menurutnya, dari hasil pengakuan pelaksana proyek jembatan di lapangan, pihak kontraktor baru akan memasukkan 6 buah ponton dan alat pemukul tiang pancang.
“Lantas kita berpikir, kenapa justru baru sekarang alat itu direncanakan mau didrop. Mestinya seluruh peralatan yang dibutuhkan itu terutama peralatan yang sangat teknis, mestinya didatangkan begitu peresmian itu dilakukan.(jos)

Next > |
---|