PEKANBARU-Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Riau melaksanakan rapat penelaahan program kependudukan dan keluarga berencana (KKB) Provinsi Riau 2013, Selasa hingga Jumat (13-16/8). Kegiatan tersebut dilakukan untuk mengetahui gambaran pencapaian KKB di Riau, sekaligus mengevaluasi kebijakan yang telah ditetapkan pada semester pertama di tahun ini. Kepala BKKBN Riau Endang Moerniati mengatakan, pencapaian sasaran program tahun 2013 ini merupakan bagian terpenting untuk mengetahui tingkat keberhasilan KKB di Riau. Hal ini terkait pelaksanaan rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) KKB 2010-2014. Apalagi, batas waktu RPJMN KKB hanya tinggal setahun.
"Untuk itu, kita melaksanakan rapat penelaahan program KKB ini, dengan harapan dapat disusun kebijakan dan strategi yang akan dilakukan sebagai perbaikan dari pelaksanaan program pada semester kedua tahun ini," ujar Endang di Hotel Premiere, Kamis (15/8).
Dijelaskannya, ada beberapa item yang perlu diperhatikan untuk mencapai target RPJMN di Riau. Yakni, angka kelahiran total (TFR) di mana target RPJMN 2014 adalah 2,36 anak per wanita usia subur, sementara untuk Riau berada di angka 2,9 anak per wanita subur. "Jadi, kita berupaya untuk menurunkan angka sebesar 0,6 persen," tuturnya.
Lalu, terangnya, angka kebutuhan KB yang tak terpenuhi di mana target target RPJMN 2014 adalah 6,5 persen, sementara untuk Riau sebesar 9,1 persen dengan metode penghitungan lama dan 11,8 dengan metode penghitungan baru. Kemudian, target pemakaian kontrasepsi dengan metode kontrasepsi jangka panjang yang harus dicapai RPJM 2014 adalah 27,5 persen, sedangkan hasilnya baru 8,3 persen.
"Sedangkan untuk angka penggunaan kontrasepsi di mana target RPJMN 2014 adalah 60,1 persen, namun di Riau sudah berada di atas angka ini yaitu sebesar 61,1 persen," katanya.
Maka untuk mencapai target RPJMN ini, diperlukan kerja keras semua jajaran instansi terkait se-kabupaten/kota dan mitra kerja lain. "Saya yakin dengan dukungan semua pihak, target RPJMN KKB tahun 2014 dapat terwujud," katanya.
Sementara itu, Asisten III Bidang Pembangunan dan Perekonomian Setdaprov Riau, Emrizal Pakis mengatakan, keberhasilan program KKB memang tak terlihat secara nyata dalam waktu singkat. Namun hal itu harus disadari bahwa program KKB secara langsung dapat mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan program lain, seperti penyediaan layanan, lapangan pekerjaan, pendidikan, kesehatan dan lainnya.
"Menyadari hal ini, kita harapkan kesungguhan dan kerja keras semua pihak dalam menempatkan program KKB sebagai salah satu program prioritas, guna mewujudkan masyarakat Riau yang sehat dan sejahtera," sebutnya.
Ketua Panitia Said Masri menambahkan, kegiatan ini diikuti peserta dari kabupaten/kota dan Provinsi Riau, mulai dari kepala SKPD-KB, kepala bidang KB SKPD-KB, maupun kepala Dinas Kesehatan, mitra kerja, organisasi profesi, serta jajaran perwakilan BKKBN Riau

Next > |
---|