Haluan Riau

Sunday, Sep 29th

Last update04:16:47 AM GMT

You are here: PEKANBARU KOTA BERTUAH Penerapan Kurikulum 2013 Prematur

Penerapan Kurikulum 2013 Prematur

PEKANBARU-Tinggal beberapa hari lagi, penerapan kurikulum baru 2013 di seluruh Indonesia akan segera efektif. Bahkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh memastikan kurikulum 2013 pengganti Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006 tersebut efektif berlaku Senin (19/8) pekan depan.

Hanya saja, sejak 15 Juli lalu penerapannya di sejumlah sekolah masih belum berjalan maksimal. Kondisi ini pun juga dirasakan di Kota Pekanbaru, seperti kesiapan tenaga pendidik yang tersedia.
Menyikapi hal ini, Ketua Komisi III DPRD Pekanbaru, M Fadri menilai semestinya Kemdikbud tidak memaksakan kurikulum 2013 efektif diterapkan tahun ini.
Dengan segala persiapan yang belum maksimal, politisi PKS ini pun menganggap kurikulum 2013 terlalu prematur. Apalagi ia sangat menyayangkan sampai saat ini, belum ada kejelasan sepenuhnya mengenai hasil KTSP 2006 lalu. "Persiapan kurikulum 2013 ini tidak sesederhana yang kita pikirkan. Banyak aspek yang mesti dievaluasi. Implikasinya juga harus jelas, kalau penerapannya masih setengah-setengah, lebih baik jangan paksakan," tegasnya.
Menurutnya, kurikulum itu jauh lebih layak untuk diterapkan secara efektif jika semua daerah di provinsi benar-benar siap, sehinga tidak hanya diterapkan di sebagian sekolah saja.
"Kan lucu kalau ada sekolah yang menerapkan dan ada yang tidak. Harusnya jangan dipaksakan efektif tahun ini. Sebaiknya tunda dulu untuk sementara, lalu sempurnakan semua persiapan yang sudah dijalankan," ujarnya menjawab Haluan Riau, Rabu (14/8).    
Di samping itu ia menilai, jika pemerintah pusat tetap memaksakan kurikulum 2013 tersebut efektif diterapkan, dikhawatirkan kondisi itu justru bisa dimanfaatkan oknum tertentu untuk memperoleh keuntungan pribadi. Seperti, pengadaan buku pelajaran baru di sekolah-sekolah.
"Jika masih menggunakan KTSP 2006, siswa tentu bisa memakai buku kakak kelasnya, sehingga tak perlu beli. Sedangkan pada kurikulum 2013 nanti semua buku pelajarannya baru. Jika pengadaan buku pelajaran ini tak diawasi pemerintah, kondisi ini bisa saja dimanfaatkan oknum tertentu untuk mendapatkan keuntungan," paparnya. (gangsar s)

AddThis Social Bookmark Button

Add comment


Security code
Refresh