PEKANBARU-Anggota DPRD Kota Pekanbaru, Zaidir Albaiza, mengatakan, aparat terkait harus segera mengambil langkah tegas, terkait mulai langkanya gas elpiji tabung isi tiga kilogram di tengah-tengah masyarakat. Kelangkaan si tabung melon itu saat ini sudah mulai dikeluhkan masyarakat.
"Kelangkaan elpiji tiga kilogram terjadi pasti ada penyebabnya dan harus ditelusuri oleh aparat terkait dengan pengawasan serta Disperindag Kota Pekanbaru, termasuk Pertamina juga harus mengambil sikap, kemungkinan dari kelangkaan ini adanya penimbunan yang dilakukan pemilik gudang. Disaat situasi terjepit, pemilik gudang akan menaikkan harga, ini yang perlu ditelusuri," tegas Zaidir, menjawab Haluan Riau, Senin (15/04).
Dikatakan Ketua Badan Legislasi (Banleg) ini, kelangkaan elpiji sudah diprediksi sama dengan kelangkaan BBM.
"Kelangkaan elpiji sama juga dengan kelangkaan solar. Ini terjadi karena ada penimbunan yang dilakukan oknum. Maka bisa dipastikan, kelangkaan elpiji ini dikarenakan adanya oknum juga yang tidak bertanggung jawab melakukan penimbunan. Oleh karena itu, tak mungkin akan terjadi kelangkaan kalau tak ada penyebabnya, ini yang harus digali, apakah memang karena ada yang menimbun atau ada hal-hal lain," terangnya.
Maka dari itu, kata Zaidir, dengan kondisi seperti saat ini, pihak terkait sudah harus sesegara mungkin melakukan pengawasan terhadap pendistribusiannya dengan pengawasan ketat.
"Jika dilakukan pengawasan, mudah-mudahan kelangkaan elpiji dapat diatasi sehingga dengan pengawasan ini pula tidak ada lagi peluang bagi pihak yang tidak bertanggung jawab yang ingin mendapat keuntungan besar dengan cara melakukan penimbunan gas yang sangat dibutuhkan masyarakat," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Disperindag Kota Pekanbaru, El Sabrina, menyebutkan, belum dapat memastikan penyebab kelangkaan gas elpiji tabung tiga kilogram tersebut.
"Kita belum dapat laporan untuk gas elpiji tabung tiga kilogram, karena kuota untuk elpiji tiga kilogram di Kota Pekanbaru selama ini selalu cukup bahkan berlebih. Maka dari itu kita pastikan dululah," ungkapnya kepada wartawan.
| Next > |
|---|
