Haluan Riau

Saturday, Mar 16th

Last update08:04:48 PM GMT

You are here: PEKANBARU ZONA PEKAN Disperindag: Dipicu Keterbatasan Stok

Disperindag: Dipicu Keterbatasan Stok

PEKANBARU-Harga bawang merah dan bawang putih sepekan belakang ini melambung tinggi. Kenaikan  itu terjadi di seluruh daerah di Indonesia. Kepala Seksi Perdagangan dan Metrologi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Pekanbaru, Mega Miko mengatakan kenaikan harga bawang bukan karena spekulasi dari para pedagang bawang, tapi dipicu oleh terbatasnya pasokan bawang putih dan bawang merah.
"Bisa jadi kenaikan harga bawang ini disebabkan adanya isu Pemerintah Pusat akan menutup kran impor bawang putih dan merah ke Indonesia. Sehingga ketersediaan bawang dalam negeri berkurang. Hal itu memicu naiknya harga," ujar Megah Miko kepada Haluan Riau, Rabu (13/3).
Miko menambahkan, antisipasi yang dilakukan Disperindag saat ini baru sebatas monitoring dan pengawasan terhadap harga bawang tersebut di pasar.
"Kita  terus mengontrol perkembangan harganya mulai dari Rp16 ribu per kilogram sampai saat ini Rp40 ribu per kilogram.  Kita sifatnya hanya monitoring," terangnya.
Sementara, Kepala Dinas Perindag, Elsyabrina mengatakan kenaikan harga bawang itu dipicu oleh kebijakan nasional. Pasalnya  produksi bawang putih dalam negeri memang sangat sedikit sementara kebutuhan terus bertambah.
Disperindag
"Kalau bawang merah okelah karena produksi kita ada di Pulau Jawa, seperti Brebes. Namun itu untuk kebutuhan di sana dan yang dikirim ke sini tentu tidak sebanyak seperti sebelumnya. Di samping itu cuaca juga menjadi salah satu pemicu, karena jenis bawang ini cenderung cocok dengan cuaca yang stabil dan tidak bisa lembab," katanya.
Ketika ditanya apa tindakan dari pemerintah untuk menekan harga bawang yang semakin melambung tinggi, Elsyabrina mengatakan dirinya tidak dapat menjawab hal tersebut, karena itu semua adalah kebijakan pemerintah yang telah mengurangi bahkan menstop impor bawang itu.
"Jadi untuk tindakan lebih lanjut kita tunggu saja apa kebijakan selanjutnya dari pemerintah pusat," tutupnya.
Sementara harga bawang putih dan merah di pasar tradisional di Pekanbaru berkisar Rp36.000-Rp40.000 per kilogram. "Harga dari grosir juga terlalu mahal," kata Herman, salah seorang pedagang di Pasar Cik Puan Pekanbaru.
Hal yang sama juga diungkapkan Siti Nurbaya, pedagang di Pasar Dupa Pekanbaru. "Kenaikan harga terjadi seiring dengan sulitnya mendapatkan bawang merah dan bawang putih," ujarnya.
"Harga bawang sekarang sudah melonjak naik, biasanya saya membeli 1 kg, sekarang hanya per ons saja," ujar Iyen salah seorang ibu rumah tangga yang dijumpai saat belanja di pasar itu. (dan/mgk)

AddThis Social Bookmark Button

Add comment


Security code
Refresh