PEKANBARU (HR)-Kasus kebakaran di Kota Pekanbaru sepanjang tahun 2013 meningkat dibanding 2012 lalu. Berdasarkan data Dinas Pemadam Kebakaran Kota Pekanbaru, jumlah kasus kebakaran sampai November 2013 sudah 173 kasus. Sementara di 2012, tercatat 163Â kebakaran. Di sisi lain, jumlah mobil pemadam kebakaran (damkar) yang dimiliki Dinas Pemadam Kebakaran (DPK) Kota Pekanbaru juga sangat minim, hanya 11 unit. Dari 11 unit mobil itu, tiga unit tidak dapat dioperasikan karena rusak.
“Demikian disampaikan Sekretaris (DPK) Kota Pekanbaru Hermanto Yasin kepada Haluan Riau, Selasa (3/12), di Kantor Walikota.
Mobil
"Idealnya setiap kecamatan harus memiliki masing-masing dua mobil damkar. Jadi, kalau ada 12 kecamatan berarti jumlah ideal dibutuhkan 24 damkar. Sementara, sekarang kita hanya punya 8 unit yang dapat dioperasionalkan," terangnya.
Hermanto menyebutkan, 8 unit mobil damkar tersebut tersebar di beberapa titik. Selain di Kantor DPK, juga ada beberapa titik pos DPK yang berada di beberapa kecamatan, yaitu, Pos DPK Terminal Bandar Raya Payung Sekaki, Kantor Lurah Simpang Baru Kecamatan Tampan, Bukit Raya, Tenayan Raya, Kopan (Kecamatan Sail), Rumbai dan Kecamatan Marpoyan Damai.
Sedangkan, penyebab terjadi kasus kebakaran, menurut Hermanto, karena berbagai faktor, mulai dari korsleting listirik atau arus pendek, kebakaran lahan dan kelalaian manusia.
"Umumnya, faktor penyebab kasus kebakaran itu karena korsleting listrik arus pendek," ujarnya.
Untuk itu Hermanto mengingatkan, agar masyarakat agar lebih berhati-hati lagi dalam menggunakan listrik dan alat-alat elektronik yang dapat memicu terjadinya kebakaran. "Sehingga dengan lebih berhati-hati, musibah ini bisa diantisipasi sedini mungkin," terangnya.
Ketika disinggung penyebab kebakaran di Plaza Citra, Jalan Pepaya, Pekanbaru, Hermanto menyebutkan, sampai sejauh ini diduga akibat korsleting arus pendek. "Dan nilai kerugiannya diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah," terangnya. (rudiyanto)

Next > |
---|