Untuk mempromosikan sebuah produk baru, banyak cara yang dilakukan pengusaha supaya bisa menarik perhatian masyarakat atau konsumen. Mereka (pengusaha) memasang pada media (tempat) yang sudah disediakan oleh penyedia jasa. Sayangnya, penyedia jasa memasang 'lapaknya' tanpa mempertimbangkan keselamatan warga, terutama pengendara roda dua dan roda empat. Karena mereka mendirikannya di jalan-jalan protokol yang ada di kota ini.
Belum lagi yang membentang jalan, di pinggir jalan yang tak jauh dari bibir aspal serta yang ada di atas bangunan. Pemandangan seperti itu sangat mudah dijumpai. Di sepanjang Jalan T Tambusai misalnya ada sejumlah lapak baliho yang bisa membahayakan pengendara.
Tiang lapak baliho yang tak jauh dari salah satu dealer sepeda motor atau tak jauh dari Simpang SKA, berada di badan jalan, tanpa ada rambu-rambu atau pengaman. Biasanya pada pada tiang induk (besar) pasti ada tiang lain yang berukuran kecil dan pendek yang diberi warna hitam dan kuning. Itu bisa dijadikan sebagai rambu-rambu atau apalah namanya. Kini, pada tiang tersebut tidak ada yang seperti itu.
Sekarang memang belum ada yang celaka gara-gara tiang tersebut. Mungkin ke depan, peristiwa yang tak diinginkan itu bakal terjadi. Hal seperti itu hendaknya menjadi perhatian bagi Pemerintah Kota Pekanbaru.
Kemudian, lapak baliho yang membentang jalan. Saat ini memang masih-masih aman saja. Ke depan dengan cuaca yang tidak menentu (ekstrim) bisa-bisa saja terjadi. Banyak contoh yang bisa menjadi pelajaran, di kota-kota besar di Indonesia, banyak baliho yang rubuh diterjang angin kencang dan menimpa rumah warga dan kendaraan. Atas peristiwa itu hendaknya menjadi pelajaran bagi Walikota Pekanbaru saat ini.
Jadi, untuk mengeluarkan izin harus lebih selektif atau baliho yang ada sekarang dirubuhkan sebelum rubuh sendiri akibat terjangan angin kencang. ***
| Next > |
|---|
Comments