SIAK-Hari pertama Ramadan, Sabtu (20/7), warga cenderung memilih membeli kebutuhan berbuka dan menyiapkan takjil, dibanding membuat sendiri. Seperti pengakuan seorang ibu, Rahmi (33), warga Siak, yang bekerja sebagai PNS, dirinya memanfaatkan akhir pekan dan hari libur di awal Pasar Ramadan, dengan berbagai aktifitas yang tidak bersentuhan dengan menyiapkan kebutuhan makanan di keluarganya.
"Dengan harga sembako yang cukup tinggi saat ini, sepertinya tidak jauh beda antara membeli bahan mentah dengan menu yang sudah siap saji. Karena tidak ingin repot-repot lagi, saya memilih membeli saja kebutuhan untuk berbuka bagi keluarga saya. Tapi tidak semua menu saya beli, karena selera suami dan anak lebih memilih masakan saya," akunya.
Diakuinya, kalaupun tidak semua dibeli, namun hanya hal-hal kecil saja yang dipersiapkan sendiri, khususnya untuk menu yang memang menjadi primadona di keluarga.
"Memang tidak semuanya dibeli, tapi yang mudah kita kerjakan dengan menyambil, seperti menanak nasi yang pakai elektronik, itu kita sediakan sendiri tanpa harus beli. Dan beberapa kebutuhan rumah tangga lainnya diwaktu puasa. Namun untuk kebutuhan sahur, kita cenderung menyiapkan sendiri kok," lanjut Rahmi.
Disebabkan cara pandang kaum ibu, hampir serupa tersebut, membuat kondisi pasar Ramadan di Kota Siak begitu padat pengunjung. Bahkan pedagang mengaku senang, dagangannya laku dan laris manis.
"Kalau bis atiap hari dagangan saya bisa laku terjual seperti ini. Selain senang, karena masakan kita dibeli orang, tentu saja kita bisa kumpulkan untungnya," aku Uni salah seoroang pedagang yang menjual berbagai menu lauk pauk.
Padatnya pengunjung juga membuat lalu lintas di Jalan Sutomo Siak sedikit terganggu karena harus macet. Meskipun sejumlah personil kepolisian turut mengatur lalu lintas, padatnya pengunjung tidak dapat mencegah kemacetan yang terjadi.(ali)

Next > |
---|