Menjelang datangnya arus mudik Lebaran, perbaikan jalur lintas Sumatera terus dikebut. Perbaikan di jalan yang menghubungkan Sumatera Selatan, Jambi, dan juga menuju Riau. Selain itu perbaikan dengan menutup lobang jalan juga dilakukan di sepanjang jalur lintas Timur Sumatera dari Sumatera Selatan, Jambi menuju Sumatera Barat dan Medan. Sementara,Jalan Lintas Timur Sumatera Medan-Riau masih diberitakan nyaman untuk pemudik seperti yang diungkapkan Media nasional, Sabtu (20/7).
Menurut Kepala Balitbang Kementerian Pekerjaan Umum, Graita Sutadi, di Dumai, Provinsi Riau, Kamis minggu lalu, kondisi jalan di Jalur Lintas Timur Sumatera wilayah Provinsi Riau, perbaikan jalan di beberapa titik Jalur Lintas Timur Sumatera (Jalintim) ruas Medan-atas Riau yang sedang berjalan, dipastikan tidak akan mengganggu arus mudik.
Artinya, jalur ini sudah aman dan nyaman untuk para pemudik Lebaran nanti.
Jalintim Provinsi Sumatera Utara membentang sejauh 385 kilometer sudah siap dilewati pemudik Lebaran. Meski di beberapa titik masih ada pekerjaan perbaikan. Padahal jumlah kendaraan yang melintas setiap hari di ruas yang dimulai dari Kota Medan hingga Batas Riau- cukup padat.
Pekerjaan jalan di beberapa titik sepanjang Medan-Batas Riau yang sedang berjalan dipastikan dalam beberapa hari ke depan sudah rampung sebelum H-10. Termasuk Jembatan Sei Belumai yang kini dikerjakan.
Situs Kementerian Pekerjaan umum juga sudah menyatakan, mengenai kondisi jalan di Jalur Lintas Tengah dan Lintas Barat Sumut, diakui kondisinya tidak masih ada titik perbaikan di Km 53-55. Meski demikian kedua ruas tersebut masih fungsional dan nyaman untuk dilalui pemudik.
Mempersiapkan jalur mudik tidak saja mengenai infrastruktur jalan saja, tetapi juga perlu memperhatikan kepastian marka jalan terpasang tepat dan kokoh. Terutama di titik rawan di keempat arah jalur mudik, oleh dinas terkait.
Kepastian pendukung yang diperlukan pemudik, juga masih banyak antara lain pemerintah melalui kolaborasi dan koordinasi Dinas PU, Dishub, Kepolisian dan dinas terkait lainnya, perlu mengeluarkan semacam peta perjalanan terbaru mengenai arah setiap jalan yang bisa dibagikan di pintu-pintu gerbang tertentu.
Peta tersebut, tentunya menyebutkan, titik rawan, tempat ibadah, bengkel yang aktif, pusat siaga kesehatan yang disiapkan pemerintah di tiap titik, pos keamanan, rumah makan yang layak, hotel dan bahkan nomor telepon hunting untuk gawat darurat.
Peta bengkel sepeda motor perlu juga ditambahkan untuk arah pemudik yang lebih banyak menggunakan sepeda motor, seperti ke Sumbar dan sebagian pengedara ke Sumut. Dengan demikian, setiap masyarakat yang mudik merasa terjamin dengan adanya peta mudik yang lebih kompleks. ***

Next > |
---|