Haluan Riau

Friday, Nov 15th

Last update02:12:23 AM GMT

You are here: DAERAH BENGKALIS Upaya Pengendalian Lingkungan Kecil Dibanding Kerusakan

Upaya Pengendalian Lingkungan Kecil Dibanding Kerusakan

BENGKALIS(HR)-Tak dapat dipungkiri, baik di instansi pemerintah maupun swasta, dalam upaya pengendalian lingkungan masih relatif kecil dibandingkan dengan kerusakan lingkungan itu sendiri. Ini tentunya harus menjadi perhatian semua pihak, jangan hanya sebatas perencaanaan di atas kertas saja, tapi harus ada implementasinya. Hal itu diungkapkan oleh Ketua Harian Dewan Perubahan Iklim Provinsi Riau, Emrizal Pakis pada acara diskusi “Optimalisasi Pusat Informasi Perubahan Iklim” yang ditaja oleh Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bengkalis di Lantai II Kantor Bupati Bengkalis, Selasa (12/11).
Menurut pria yang akrab Pak Em ini, perlu ada pemahaman bersama bahwa yang bertanggung terhadap pelestarian lingkungan itu bukan hanya BLH dan Dinas Kehutanan saja, seperti yang terjadi selama ini. Tapi merupakan tanggung jawab seluruh lintas satuan kerja perangkat daerah (SKPD)
“Selama ini kita selalu mengabaikan persoalan lingkungan. Semua dinas harus memiliki peran dan memiliki implementasinya, jangan hanya cakap saja,” tegas Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan ini.
Ditambahkan Pak Em ini, mau tak mau semua pihak harus mau melakukan ini. Bagaimana membenahi kerusakan lingkungan itu karena dampaknya sudah dirasakan saat ini. Misalnya,
peningkatan suhu di Pekanbaru yang terus terjadi setiap tahunnya, rata mencapai 1,4 derajat celsius. “Suhu di Pekanbaru sudah pernah mencapai di angka 36 derajat celsius.  Ini dampak dari perubahan iklim,” ujarnya.
Ditambahkannya, fungsi Dewan Daerah Perubahan Iklim mengkoordinasikan dan sebagai fasilitator dari berbagai kepentingan dalam upaya mitigasi dan antisipasi terhadap perubahan iklim dan pemanasan global yang dampaknya sungguh luar biasa.
Sementara itu Bupati Bengkalis dalam pengarahannya yang dibacakan Asisten II, H Huzaini
Mengatakan perubahan iklim dan pemanasan global sudah menjadi isu global. Dimana dampaknya sudah sangat nyata, seperti bencana badai, banjir, kekeringan, kenaikan suhu yang sungguh luar biasa dan lainnya.
Untuk itu diperlukan sikap untuk mengantisipasi pemanasan global dan perubahan iklim,” ujar Bupati seperti disampaikan Asisten II. Upaya perlindungan dan pelestarian lingkungan hidup sangat pentingan. Dalam pengelolaan lingkungan hidup ini tentunya tidak bisa hanya satu pihak saja, tapi merupakan kerja kolektif seluruh penduduk bumi.
“Seperti program penanaman 1 miliar pohon dari Indonesia untuk dunia yang telah direncanakan  Presiden SBY dan komitmen Indonesia menurunkan emisi karbon sebesar 26 persen,” ujarnya. (man)
 

AddThis Social Bookmark Button

Add comment


Security code
Refresh