BENGKALIS(HR)-Pemerintah Kabupaten Bengkalis melalui Dinas Kesehatan kembali melaksanakan pengobatan massal filariasis atau penyakit kaki gajah, Selasa (2/22). Tak hanya di puskesmas-puskesmas, pelayanan pemberian obat pencegah filariasis juga dilaksanakan di berbagai pos-pos pelayanan kesehatan. Sehingga masyarakat dengan mudah mendapatkan obat yang diberikan secara gratis ini. Kepala Dinas Kesehatan Bengkalis, Moh Sukri saat meninjau sejumlah pos pelayanan, kemarin, mengatakan animo masyarakat datang ke posyandu untuk mendapatkan obat pencegah filariasis sangat tinggi. Ini terbukti dengan tingginya cakupan pemberian obat tersebut untuk yang kedua kalinya ini.
Pada hari pertama pencanangan pemberian obat pencegah filariasis ini, ada puskesmas yang cakupannya sudah mencapai 85 persen. Ini tentunya tidak lepas dari gencarnya sosialisasi yang dilakukan Diskes ke masyarakat terkait bahaya penyakit kaki gajah maupun efek samping dari minum obat pencegah filariasis ini.
Bengkalis tercatat sebagai daerah endemis penyakit kaki gajah. Saat ini terdapat empat penderita filariasis yang sudah kronis yang tersebar di Kecamatan Bengkalis, Bantan, Rupat dan Kecamatan Pinggir.
Pencanangan tahun kedua pemberian obat filariasis tahun ini bertepatan dengan Hari Kesehatan Nasional yang bertema Indonesia Cinta Sehat. Dinas Kesehatan berharap cakupan pemberian obat filariasis bjsa meningkat dari tahun 2012 lalu yang mencapai 80 persen.
Pada pencanangan tahap II, diharapkan 450.194 jiwa penduduk Kabupaten Bengkalis yang berumur 2-65 tahun mengikuti program pengobatan massal dan pencegahan (POMP) kaki gajah atau filariasis ini. Jumlah tersebut turun dibandingkan pada periode pertama dengan cakupan sasaran berjumlah 468.646 jiwa.
Diskes mengharapkan program ini dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat. Untuk pengambilan obatnya, telah disiapkan di 434 pos yang tersebar di seluruh desa dan kelurahan yang ada di Kabupaten Bengkalis. (man)

Next > |
---|