DURI(HR)- drainase selebar satu meter yang menjadi laluan air dari sektor Timur Pasar Simpang Padang dalam wilayah Kelurahan Duri Timur kini sudah banyak yang ambruk dan hancur. Akibatnya, belasan rumah warga yang terletak di bantaran parit terancam ambruk. Kenyataan tersebut membuat cemas sejumlah warga. "Kalau hari hujan, kami was-was. Kalau tak ada tumpukan pasir di bibir parit, air bisa melimpah dan masuk ke dalam rumah. Karena itu kami berharap pemerintah segera memperbaiki ini. Soalnya, dinding paritnya sudah banyak yang terbang. Malah pondasi dan dinding sejumlah bangunan pun sudah retak-retak," kata Nurma (62), warga setempat.
Di dampingi suaminya Wirman, Nurma mengaku sangat yakin pemerintah daerah tidak akan menyia-nyiakan harapan rakyatnya. Nurma mengaku biarlah tak dapat bantuan Raskin daripada rumahnya yang ambruk. "Kalau rumah pula yang akan runtuh, biarlah kami tak dapat beras," katanya.
Pemuka masyarakat setempat, Yulistri mengaku prihatin melihat parit yang sudah lama hancur, tapi tak kunjung mendapat perbaikan dari pihak terkait ini.
"Dalam Musrenbang beberapa waktu lewat, Lurah mengaku proyek pembangunan parit ini sangat prioritas," katanya.
Yulistri yang juga akrab dipanggil Pak Kumis pun mengaku, parit yang berumur belum sepuluh tahun itu sudah banyak yang hancur-lebur. "Tengok tu, sudah banyak pondasi rumah warga yang retak. Kalau tidak didam oleh warga dengan tumpukan pasir mungkin ceritanya akan jadi lain," katanya.
Pak Kumis yang juga Ketua RT 4 RW 2 Kelurahan Duri Timur ini pun minta agar dalam membangun fasilitas umum untuk kepentingan rakyat banyak, Pemkab Bengkalis harus merubah sifat. "Ketok palu APBD awal tahun. Namun pelaksanaan proyek baru di akhir tahun. Akibatnya, tak satu proyek pun yang bermutu. Harusnya, APBD besar itu tepat sasaran, tepat guna, dan yang paling penting bermutu. Jangan asal bangun saja tapi tak bermanfaat maksimal untuk rakyat," tegasnya.(sus)

Next > |
---|