PEKANBARU , HALUAN RIAU -Walikota Pekanbaru Firdaus mengatakan, lokasi Perumahan Witayu di Kelurahan Teluk Meranti, Kecamatan Rumbai, dari awal memang menjadi persoalan ketika terjadi musim hujan.
Pasalnya, di kawasan ini tidak layak dibangun perumahan karena elevasinya (ketinggian tempat) dua meter di bawah Sungai Siak.
Hal itu disampaikan Walikota usai meninjau dan memberikan bantuan kepada korban banjir di Perumahan Witayu, Senin (9/12).
Walikota juga melihat langsung kondisi masyarakat di tenda pengungsian yang terletak tidak jauh dari kawasan perumahan yang menjadi langganan banjir setiap tahun.
Witayu
Bantuan yang diserahkan Walikota yakni kebutuhan pangan, seperti beras, ikan sarden, biskuit untuk anak-anak. Selain itu juga air bersih dan puskesmas keliling.
Dikatakannya, banjir yang terjadi saat ini masuk siklus lima tahunan, apalagi tahun 2013 ini curah hujan juga lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya. "Sehingga hampir seluruh daerah rawa Pekanbaru itu tergenang semuanya," ujar Firdaus.
Dijelaskannya, hampir seluruh kecamatan terjadi banjir dan tergenang air, yakni, Kecamatan Rumbai Pesisir persisnya daerah bantaran Sungai Siak, Rumbai, termasuk Kelurahan Teluk Meranti, Kecamatan Payung Sekaki di daerah Sungai Air Hitam. "Begitu juga di Tenayan di Sungai Tenayan. Walaupun perbukitan namun permukiman yang di bantaran sungai itu jadi sasaran banjir," terang Walikota.
Disamping karena curah hujan yang tinggi, kata Firdaus, banjir juga disebabkan sungai yang ada di Pekanbaru saat ini mengalami pasang surut.
"Sungai Siak mengalami pasang surut dan pasangnya sudah sampai ke hulu Sungai Tapung. Ini bukan hanya yang turun di wilayah Kampar dan Rohul, tapi turun ke Sungai Tapung. Sehingga daerah bantaran sungai yang rendah itu jadi korban," papar Walikota.
Firdaus menuturkan, upaya yang dilakukan Pemko melalui SKPD dengan cara memompa. Namun solusi ini kurang maksimal disebabkan tanggul yang turun dan dilampaui air.
Diterangkannya, banjir bukan hanya karena air sungai tejadi pasang surut, namun juga terjadi akibat ulah manusia sebagai pemicu. Di mana pihaknya menemukan penimbunan lahan tanpa memperhatikan sungai. Sehingga di Sungai Air Hitam terjadi penyempitan dan mengakibatkan pengecilan debit.
Walikota juga menyebutkan, pembangunan drainase untuk mengatasi banjir sepenuhnya bukan kewenangan Pemko Pekanbaru, tapi juga Pemprov Riau.
Kedatangan Walikota memberikan bantuan disambut penuh suka oleh masyarakat. Namun, ada juga yang menyayangkan Walikota yang tidak datang melihat langsung kondisi rumah warga yang tergenang air.
"Saya lihat Walikota ke sini menyerahkan bantuan dan tidak ada meninjau langsung rumah masyarakat yang tergenang air," ungkap Armon (38), warga Perumahan Witayu, yang rumahnya ikut terendam banjir.
Padahal, kata dia, sudah dua tahun Firdaus menjadi Walikota baru kali ini datang meninjau lokasi dan itupun tidak turun langsung ke rumah masyarakat. "Padahal tahun sebelumnya Gubernur Rusli Zainal turun dan basah-basah melihat langsung kondisi rumah dan warga di sini," ujar Armon yang sudah tujuh tahun tinggal di perumahan tersebut. (rud)

Next > |
---|