Haluan Riau

Wednesday, Aug 22nd

Last update06:55:23 AM GMT

You are here: DAERAH BENGKALIS SMPN 11 Mandau Mampu Himpun Infaq Rp11 Juta

SMPN 11 Mandau Mampu Himpun Infaq Rp11 Juta

DURI-Letak boleh terpencil di pelosok desa dan jauh dari keramaian kota. Namun semangat untuk berinfaq tidak boleh kendor. Itu  dibuktikan oleh 425 siswa, serta 26 guru dan pegawai di SMPN 11  Mandau. Selama musim sekolah dalam bulan Ramadan pada tahun ini,  lembaga pendidikan yang dipimpin Kepsek Martius  itu mampu  menghimpun infaq Ramadhan senilai Rp11.351.000.
Menurut Martius dia  bangga dengan semangat para siswanya dalam menghimpun infaq tersebut. "Program infaq Ramadan ini juga bertujuan untuk melatih kepekaan dan kepedulian siswa terhadap derita sesama. Lewat kegiatan ini, kita juga ingin menanamkan kepada siswa kebiasaan untuk memberi guna meringankan beban saudara-saudara kita yang kurang beruntung," jelasnya.
Dikatakan Martius, infaq Ramadhan tersebut dihimpun dari tanggal 23 Juli hingga 10 Agustus baru lalu. Dari total dana terhimpun, senilai Rp 400 ribu diantaranya disumbangkan pula untuk membantu korban banjir bandang, Padang (Sumbar). Penyalurannya disampaikan melalui gerakan Pramuka Kwaran Mandau, kata Martius. Senilai Rp 3 juta dari uang infaq itu juga disumbangkan untuk pembangunan teras Musala sekolah mereka.
Malah orang tua siswa juga ikut menyumbang Rp 3 juta lagi.
Sudah Disaurkan
Dikatakan Martius, sebagian uang infaq sudah disalurkan kepada 45 siswa kurang mampu di SMPN 11 Mandau. Nilai total bantuan untuk mereka berjumlah Rp 4.410.000. "Penyerahan bantuan itu berlangsung menjelang libur sekolah kemaren," katanya. Sementara dana untuk anak yatim yang  dikumpul para siswa tidak langsung dibagikan. Penyalurannya diserahkan sepenuhnya kepada Kesatuan Masjid Musala Bekasap Sebanga (KMMBS).
Untuk menggembleng mental keagamaan para siswanya, menurut Martius, selama tiga hari berturut-turut pada 8-10 Agustus baru lalu, di SMPN 11 Mandau juga diadakan pesantren kilat yang diikuti oleh seluruh siswa. Kegiatan itu diikuti siswa dengan antusias. "Pesantren kilat ini tampaknya cukup efektif. Satu materi disampaikan dalam waktu satu jam. Siswa masih betah dibanding mengikuti pelajaran biasa yang selama Ramadan hanya 30 menit untuk satu materi," katanya.(sus)

Add comment


Security code
Refresh