PANGKALAN KERINCI-Kebakaran lahan melanda puluhan hektare kelapa sawit milik warga di Kabupaten Pelalawan. Ratusan personel petugas Polres Pelalawan bersama petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah serta pemadam kebakaran berupaya memadamkan api. Dalam aksi pemadaman kebakaran itu, seratus personel anggota Polres Pelalawan dari beberapa kesatuan bergabung memadamkan api, Sabtu (13/7). Dipimpin Kapolres Pelalawan, AKBP Guntur Aryo Tejo, yang turun melakukan memadamkan kobaran api yang membakar puluhan lahan kebun sawit warga. Api mulai berkobar pukul 19.00 WIB. Hingga pukul 04.00 WIB dinihari, para petugas masih bekerja di lokasi memadamkan api di kebun sawit warga yang terbakar.
Tim pemadam kebakaran dari perusahaan dan pemadaman Pemkab Pelalawan bahu membahu melakukan upaya pemadaman api yang terus menjalar membakar lahan. Juga para petugas yang berjuang melawan memadamkan gejolak kobaran si jago merah.
Api sangat sulit dipadamkan karena lokasi lahan berlokasi di sekitar Jembatan Pangkalan Kerinci. Sebagian besar terdiri dari lahan rumput kering di lokasi bergambut. Akibatnya lidah api mudah menjalar dan cepat meluas. Para petugas berusaha menyemprotkan air dari mobil pemadam kebakaran. Bahkan Kapolres bersama tim turun tangan di lapangan mematikan amukan si jago merah yang terus berkobar membakar dedaunan dan rumput di lahan tersebut. Tim gabungan cukup kewalahan mengatasi, karena api cepat menjalar ke berbagai arah. Sehingga tak semua titik bisa dikendalikan.
"Diperkirahkan jumlah lahan warga yang sudah ludes hangus terbakar mencapai 40 hektare lebih. Terdiri dari kebun sawit dan kebun getah milik warga. Kalau kobaran tidak segera dipadamkan bisa membakar seluruh lahan kosong seluas 500 hektare itu akan ikut ludes terbakar. Hal ini akan menyebabkan polusi asap sangat besar akan terjadi di wilayah Pangkalan Kerinci. Kejadian sebelumnya, ketika terjadi kebakaran lahan melanda Riau hingga menyebar ke negara tetangga," tutur Kapolres.
Menurut Guntur, awalnya terjadi kebakaran puluhan hektar kebun sawit dan kebu karet warga di Pangkalan Kerinci dipicu akibat faktor cuaca panas. Kebakaran lahan diduga sengaja dilakukan para pemilik lahan yang akan membuka lahan perkebunan baru.
"Kita sangat menyayangkan pada saat terjadi kebakaran tak seorang pemilik lahan berada di lokasi kejadian," jelas Kapolres.
Kaburnya para pemilik lahan diduga karena pelaku takut mempertanggung jawabkan akibat terbakarnya lahan. Kita khawatir lokasi lahan terbakar ini lokasinya berada di pinggir pemukiman warga. Juga dekat dengan kota Pangkalan Kerinci.
"Untuk mengatasi, tim pemadam kebakaran yang saya pimpin mulai turun usai berbuka puasa sampai pagi hari. Untuk menangani kebakaran, kami menggunakan semua kekuatan anggota Polres Pelalawan memadamkan api sampai tuntas. Kalau dibiarkan, api akan terus merambat ke lahan lainnya. Terutama jalan raya yang jaraknya hanya 50 meter dari kobaran api," paparnya.
Kapolres mengaku, untuk mempertanggungjawabkan kebakaran lahan yang dilakukan pelaku yang membiarkan lahannya terbakar, hingga merembet tak terkendali ini, ia telah memerintahkan anggota melacak siapa pemilik lahan untuk dimintai pertanggung jawaban.
"Karena para pemilik lahan telah lalai. Memiliki lahan tanpa di tempati penghuni sehingga lahan itu dibiarkan terbakar tanpa ada upaya pemadaman yang dilakukannya," tegas Kapolres. (suh)

Next > |
---|