PASIR PENGARAIAN-Ratusan warga Desa Payung Sekaki, Kecamatan Tambusai Utara, mendatangi Kantor DPRD Rokan Hulu, Selasa (17/7). Kedatangan mereka meminta perlindungan hukum karena didaerah mereka sering didatangi preman yang membawa senjata tajam.
Massa dipimpin Kepala Desa Payung Sekaki, Jhon Hendri. Dia mengatakan, kedatangannya ke gedung rakyat karena kondisi di desanya tidak kondusif karena sering didatangi sejumlah premanisme yang membawa golok.
Dia menyebutkan, preman yang datang tanpa baju sambil menenteng golok di daerahnya diduga akibat hubungan masyarakat Desa Payung Sekaki dengan PT Merangkai Arta Nusantara yang tidak harmonis, terkait pola kemitraan kebun KKPA.
“Kedatangan kami di sini meminta perlindungan DPRD karena Desa Payung Sekaki sering didatangi preman yang berbadan tegap sambil menenteng golok. Hal itu meresahkan masyarakat terutama anak-anak dan ibu-ibu. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, makanya hari ini kita mendatangi DPRD,” katanya.
Lebih lanjut dia mengatakan, ketidakharmonisan hubungan masyarakat dengan PT MAN sudah berlangsung lama. Pasalnya, pola kemitraan yang dibangun tak kunjung dikonfersi oleh manajemen perusahaan tersebut. Padahal dalam MoU yang disepakati bersama, paling lambat 48 bulan, lahan tersebut sudah di konfersi.
Alat Bukti
Wahyuni, anggota Komisi I DPRD Rokan Hulu, menjawab Haluan Riau, usai menampung aspirasi masyarakat menyampaikan, aspirasi tersebut akan ditampung dan selanjutnya disampaikan kepada pimpinan Dewan untuk ditindak lanjuti.
Pada kesempatan itu, dia meminta seluruh komponen masyarakat melengkapi seluruh data, baik sertifikat tanah maupun alat bukti lainnya yang dimiliki untuk dipelajari dan selanjutnya diambil langkah mediasi dengan memanggil Pemkab dan manajemen perusahaan.(agustian)
Next > |
---|
Comments