Haluan Riau

Wednesday, Aug 07th

Last update05:31:34 PM GMT

You are here: BISNIS EKONOMI BISNIS Harga CPO Menguat dari Level Rendah

Harga CPO Menguat dari Level Rendah

JAKARTa-Harga minyak kelapa sawit berjangka alias crude palm oil (CPO) kembali bangkit dari level terendah sejak tahun 2010. Harga CPO terangkat spekulasi pasar  anjloknya nilai tukar ringgit Malaysia ke level terendah dalam tiga tahun terakhir  dapat mendorong kinerja ekspor CPO.
Di Bursa Derivatif Malaysia sampai dengan sesi perdagangan Kamis, harga CPO untuk kontrak pengiriman Oktober 2013 menguat tipis menjadi RM 2.237 per metrik ton dibanding hari sebelumnya RM 2.236.
Artinya, harga CPO menguat 3,18 persen jika dibanding  level harga terendah CPO selama empat tahun terakhir,  awal pekan ini. Meski sudah menguat, harga CPO pada bulan Juli turun 4,44% ketimbang akhir Juni lalu.
Nilai tukar ringgit terjun bebas dalam tiga pekan terakhir. Bahkan, nilai tukar mata uang Negeri Jiran  terjerembab ke level  terendah   tiga tahun belakangan. Ini terjadi setelah lembaga pemeringkat Fitch Ratings, memangkas prospek kredit Malaysia dari yang sebelumnya stabil ke negatif.
Han Oiang Sim, analis Philip Futures Pte, Singapura mengatakan  turunnya nilai tukar ringgit memberikan dorongan  harga CPO sehingga bisa menguat ke level harga tertinggi. "Lemahnya ringgit membuat CPO murah, itu berdampak  meningkatnya permintaan CPO dan naiknya harga," katanya.
Ariston Tjendra, analis Monex Investindo Futures mengatakan, selama Juli 2013, ekspor CPO Malaysia naik 4,2 persen jika dibanding bulan sebelumnya. Namun, penguatan harga  diperkirakan sebentar saja.
Menurut Ariston, harga CPO akan kembali tertekan  muramnya prospek pemulihan ekonomi China, konsumen CPO terbesar di dunia  dikhawatirkan akan mengurangi permintaan. Harga CPO  masih belum lepas dari sentimen kenaikan pengenaan bea masuk impor dan perlambatan ekonomi India.
Senada dengan Ariston, Suluh Adil Wicaksono, analis Millennium Penata Futures mengatakan, meskipun menguat, harga CPO  berpotensi tertekan kembali. Potensi tekanan  antara lain  dilihat dari nilai kontrak pengiriman CPO November 2013 yang  mencapai RM 2.205 per metrik ton, atau lebih rendah dari kontrak September  di level RM 2.215 per metrik ton.
Ariston menduga, sepekan ke depan, harga CPO akan melemah di kisaran RM 2. 2.180 - RM 2.280 per metrik ton. Suluh memprediksi, harga CPO, sepekan ke depan akan bergerak lemah di RM 2.210 - RM 2.220 per ton. (kci/dar)

AddThis Social Bookmark Button

Add comment


Security code
Refresh