PEKANBARU-Wajah Kartini (65) pedagang salak manis di Pasar Cik Puan Pekanbaru, tampak tepekur ketika ditemui Senin (6/8). Letih yang hinggap di tubuhnya bukan karena kelelahan menggangkut salak yang ia jajakan. Tapi karena menunggu kedatangan calon pembeli yang tak kunjung datang, meski sejak pagi buta ia telah menjajakan dagangannya. Diakuinya, sejak beberapa bulan belakangan ini dangannya tidak selaris dua tahun yang lalu. Dengan raut wajah memelas, ia menilai kondisi ini terjadi karena maraknya pasar keget di Kota Bertuah.
"Saya sudah lama di sini, nak. Tapi setahun belakangan ini kami seluruh pedanganh pasar tradisional sangat mengeluhkan akan keberadaan pasar kaget yang hampir ada di setiap persimpangan, di setiap tempat-tempat keramaian selalu ada pasar keget," keluhnya.
Selain itu, ia mengatakan bahwa jika dulu dagangan salak saya lima karung sehari bisa laku, namun sekarang satu karung sehari pun tidak habis. Ia juga mengaku tak tahu harus berbuat apa lagi, jika pemerintah tutup mata akan keberadaan pasar kaget tersebut.
"Kami memang rakyat kecil, yang hanya dibutuhkan saat Pemilu saja, tapi tindak pasar-pasar kaget yang semakin meraja lela di setiap kecamatan tersebut," tambahnya lagi.
Selain itu, Ia berharap kepada pemerintah untuk memperdulikan rakyat-rakyat kecil, karena semakin hari tidak ada pengunjung yang mau datang ke pasar tradisional untuk berbelanja karena telah ada pasar kaget di dekat rumah mereka.
"Lantas, mau makan apa kami selanjutnya? jika ini terus dibiarkan," ujarnya dengan penuh keharuan. Belum Bisa Sementara itu, Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru, Boge Peni, ketika dikonfirmasi terkait hal ini mengakui pihaknya belum bisa menindak pasar-pasar kaget tersebut. Pasalnya orang yang berdagang di pasar kaget tersebut adalah orang dari pasar-pasar tradisional sendiri.
"Dengan alasan lebih dekat dengan pengunjung, padahal biaya yang dikeluarkan pada pasar kaget lebih besar dari pada pasar tradisional," terangnya.
Pihaknya akan berupaya melakukan kordinasi dengan instansi terkait atas maraknya pasar kaget tersebut. "Mengenai pasar-pasar kaget ini masih dalam pembahasan kami, jadi kami harus berkordinasi dengan pihak lain seperti Satpol PP atau Dinas Pasar," paparnya. (mg06)

Next > |
---|