Haluan Riau

Sunday, Dec 08th

Last update12:33:12 AM GMT

You are here: NEWS UTAMA Jalan Rusak dan Berlumpur Jadi Kendala

Jalan Rusak dan Berlumpur Jadi Kendala

BANGKINANG (HR)-Kesulitan pangan yang saat ini dialami masyarakat di tujuh desa di Kecamatan Kampar Kiri Hulu, Kabupaten Kampar, disebabkan akses jalan yang masih sangat memprihatinkan. Diguyur hujan sebentar saja, kondisinya langsung berubah menjadi lembek dan berlumpur. Apalagi jika sudah dilanda banjir, maka kondisi jalan akan bertambah parah sehingga sering tak bisa dilintasi kendaraan bermotor. Ironisnya, kondisi ini sudah sering terjadi. Buntutnya, setiap hujan deras mengguyur kawasan itu, bisa dipastikan pasokan pangan akan terganggu. Jalan darat yang diharapkan bisa menjadi penghubung antara desa lumpuh total karena tak bisa dilalui karena licin dan berlumpur. 
Menurut Camat Kampar Kiri Hulu, Yasnimar, Rabu (4/2), kesulitan pasokan pangan di tujuh desa itu hingga kini masih berlangsung. Diakuinya, badan jalan yang ada di Kampar Kiri Hulu sebagian besar belum ada pengerasan apalagi diaspal.

"Rawan pangan di sini bukan hanya akibat banjir, lebih dari itu karena kondisi jalan yang memang cepat rusak. Bila hujan atau banjir sehari saja, jalan tak  bisa digunakan karena becek. Masyarakat sering kesusahan mendapatkan bahan makanan pokok," terangnya.

Seperti diberitakan Haluan Riau, Rabu (4/12) kemarin, ada tujuh desa di Kampar Kiri Hulu yang terisolir dan mengalami kerawanan pangan. Ketujuh desa itu adalah Desa Batu Sasak, Desa Deras Tajak, Tanjung Karang, Danau Sentul, Tanjung Permai, Lubuk Bigau dan Pangkalan Kapas.

Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kampar, pada Selasa (2/12) sudah menyalurkan 810 paket bahan makanan dan minuman ke empat desa. Yakni, Desa Deras Tajak, Desa Tanjung Karang, Desa Batu Sasak dan Desa Danau Sentul. Sedangkan tiga desa lagi yaitu Desa Tanjung Permai, Lubuk Bigau dan Pangkalan Kapas tidak bisa disalurkan karena desa-desa tersebut tak bisa dicapai karena kondisi jalan sangat tidak memungkinkan dilintasi truk pengangkut bantuan. Bantuan yang akan disalurkan untuk ketiga desa ini rencananya sebanyak 310 paket. Bantuan ketiga desa ini harus melalui Tanjung Pati, Payakumbuh, Sumatera Barat.

Kepala Seksi Logistik BPBD Kampar Nasri Roza kepada wartawan menyebutkan, rencananya 310 paket ini akan disalurkan Rabu (4/12) namun ditunda sampai Kamis (4/12) kemarin. "Karena akses jalan tak memungkinkan terpaksa kita lewat dari Tanjung Pati, Payakumbuh," ujar Nasri kepada wartawan, Rabu (4/12).

Menurut Yasnimar, tiga desa rawan pangan di Kecamatan Kampar Kiri Hulu yakni Desa Tanjung Permai, Lubuk Bigau, Pangkalan Kapas baru bisa ditempuh dengan jalan darat harus melewati Tanjung Pati, Payakumbuh, Sumatera Barat. Hal ini karena akses jalan masuk dari Lipat Kain tak bisa dilalui karena kerusakan jalan diantaranya di Desa Tanjung Mas kilometer 10.

Jembatan Kayu Putus
Dikatakan juga, selain kerusakan jalan, beberapa jembatan sebelum masuk Desa Batu Sasak juga dalam kondisi rusak. Jembatan ini merupakan jembatan kayu. "Jembatan kayu ini  tak cocok lagi untuk Kampar Kiri Hulu. Jembatan ini mudah lapuk, dua tahun sudah tak tahan lagi," terangnya.

"Kalau bisa buat beton sehingga tak mudah lapuk. Itulah yang buat sering rawan pangan, jadi memang  susah keadaannya. Itulah makanya bantuan-bantuan harus lewat Tanjung Pati," ujarnya.

Menurutnya, kondisi ini harus mendapat perhatian dari Pemerintah dan berbagai pihak karena ada ratusan KK di beberapa desa yang rawan pangan akibat terisolasi tersebut.

Sementara itu, Kepala Desa Deras Tajak, Syukri Elvi, saat ini tidak saja ruas jalan yang rusak parah. Namun delapan unit jembatan juga putus akibat banjir. "Sudahlah jalannya rusak, jembatan putus pula. Ini membuat penyaluran bahan pangan kesulitan untuk sampai ke sini. Seperti menuju Desa Muara Selaya. Kondisinya sangat parah," ujarnya.


Terkait hal itu, Asisten II Setda Kampar, Ali Nafiah yang didampingi Kepala BPBD Kampar Ali Zabar saat menyerahkan bantuan juga mengakui parahnya akses jalan di kawasan itu. Dikatakan, jalan rusak sudah terlihat mulai mulai di KM 5 Lipat Kain.

Pihaknya berharap, perusahaan yang beroperasi di kawasan itu ikut berpartisipasi memperbaiki ruas jalan dan jembatan yang rusak.  "Pemkab Kampar dalam waktu dekat ini juga segera turun ke lapangan untuk melakukan perbaikan," ujarnya.

Mulai  Surut
Sementara itu, banjir di Desa Danau Lancang Kecamatan Tapung Hulu dan Tandan Sari Kecamatan Tapung Hilir, Rabu (4/12) sudah mulai surut. Hanya saja akses transportasi di Danau Lancang masih lumpuh hal ini diakibatkan karena empat jembatan di Danau Lancang mengalami kerusakan.

"Jembatan yang satu tak bisa dilalui karena rusak parah dan tiga masih bisa," ujar Kepala Desa Danau Lancang Azirman.

Jembatan yang rusak itu terdapat tiga unit di Dusun IV dan 1 unit di  Dusun V yang mengalami ambruk karena longsor.  Kondisi ini menyebabkan akses transportasi ke Dusun V terputus.

Potensi naiknya permukaan air sungai masih bisa terjadi karena sepanjang hari Rabu (4/12) cuaca mendung dan sesekali terjadi gerimis.Lebih lanjut Azirman menyampaikan, sejak Selasa (3/12) bantuan dari Pemkab Kampar melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kampar sudah datang. Paket bantuan ini sebanyak 357 paket yang berisi diantaranya sarden, minyak goreng dan bahan kebutuhan pokok lainnya. (hir/dom)

AddThis Social Bookmark Button

Add comment


Security code
Refresh