PEKANBARU-Sebanyak 20 ribu siswa di Kota Bertuah, dikerahkan untuk menyambut kedatangan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono, Selasa (11/9). Kedatangan orang nomor satu di Indonesia ini mendapat sambutan meriah. Di sepanjang jalan yang dilintasi, para siswa menyambut dengan mengibarkan Bendera Merah Putih.
Kedatangan Presiden RI didampingi istri ibu Ani Yudhoyono ke Pekanbaru adalah untuk membuka PON XVIII yang telah resmi dibuka tadi malam. Kedatangan Presiden SBY disambut langsung Gubri HM Rusli Zainal di Bandara Sultan Syarif Kasim II. Dari Bandara, presiden beserta rombongan langsung bergerak menuju Hotel Aryaduta, tempat presiden menginap.
Menurut Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Pekanbaru, Zulfadil, sebanyak 20 ribu siswa diturunkan untuk menyambut kedatangan Presiden SBY. Para siswa tersebut diambi dari sejumlah sekolah yang berada dekat dari Jalan Jenderal Sudirman. Dari jumlah itu, sebanyak 12 ribu adalah siswa SMP dan SMA sederajat. Sisanya sebanyak delapan ribu orang berasal dari siswa SD.
"Para siswa disebar di sepanjang jalan yang dilintasi Presiden dan rombongan. Mulai dari Bandara Sultan Syarif Kasim II hingga Jalan Gajahmada," ungkapnya.
Dari pantauan lapangan, para siswa tampak antusias menyambut kedatangan Presdien. Mereka tampak bersemangat mengibarkan Bendera Merah Putih ketika Presdien dan rombongan melintas di hadapan mereka.
Menurut Lili, salah seorang guru SMPN 5, para siswa sudah siap di tempat sejak pukul 11.00 WIB. "Memang capek, beberapa siswa duduk-duduk di trotoar. Tapi semua antusias," ujarnya.
Pengamanan Diperketat
Sementara di tengah-tengah keramaian anak sekolah, penjagaan ketat dilakukan oleh petugas keamanan sepanjang jalan yang dilalui presiden mulai dari polisi dan juga TNI.
Setiap titik berdiri petugas keamanan TNI dengan dilengkapi persenjataan lengkap, motor dan mobil patroli polisi yang alur mudik dan juga puluhan kendaraan batalion juga disiagakan di beberapa titik.
Jam Belajar Tetap
Menurut Kadisdik Pekanbaru Zulfadil, selama PON berlangsung, kegiatan belajar mengajar tetap berjalan seperti biasa. Tidak ada siswa yang boleh menonton pada jam sekolah.
Namun, Zulfadil juga mengizinkan jika seandainya ada permintaan siswa pada saat pertandingan dari pemerintah setempat.
"Selama PON kegiatan belajar mengajar tetap seperti biasa, kita imbau kepala sekolah untuk memantau anak didiknya, tidak ada yang boleh nonton pertandingan pada jam sekolah. Namun, jika memang ada permintaan dari Pemko, kita mengizinkan. Seperti hari ini, mereka berkumpul untuk menunggu SBY pada jam sekolah," jelasnya. (mg1/mg2/nom/ben)

Next > |
---|