MEDAN-Setelah Lapas Tanjung Gusta Medan, kerusahan di Lapas kembali berulang di Sumatera Utara. Kali ini, peristiwa serupa pecah di Lapas Labuhan Ruku, Kabupaten Batubara, Sumatera Utara. Bangunan Lapas itu terbakar setelah para narapidana terlibat kericuhan, Minggu (18/8) sore kemarin. Sekitar 25 hingga 30 narapidana di Lapas itu, kabur. Saat ini, proses pengejaran penjagaan di sejumlah kawasan telah dilakukan jajaran Polda Sumut.
Terkait kerusuhan itu, Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol Ronny Franky Sompie, menjelaskan, peristiwa itu bermula ketika pada 17 Agustus kemarin, sebanyak 49 orang napi dari Lapas Lubuk Pakam dipindahkan ke Lapas Labuhan Ruku.
Kemudian, lanjut Franky, hari ini, pada saat napi istirahat sekitar pukul 16.00 WIB, ada sekelompok napi duduk-duduk dan memanggil sipir yang sedang berjaga hingga kemudian terjadi pemukulan. Kelima napi tersebut langsung berteriak 'serbu'.
"Ada napi yang bertindak sebagai provokator sehingga pada hari Minggu kemarin, terjadi kerusuhan dan pembakaran gedung utama depan sehingga para napi punya kesempatan untuk kabur," tambahnya.
Berdasarkan data yang dimiliki Mabes Polri, saat ini ada sekitar 25-30 napi yang kabur dari lapas. Pihak lapas dan kepolisian sedang mendata napi-napi yang kabur agar memudahkan pencarian ke depannya.
Sementara itu, lanjut Franky, Polres setempat juga telah mendatangi Lapas untuk mengamankan, memadamkan api dan mencari napi yang kabur.
"Sementara kondisi terakhir saat ini api sudah berhasil dipadamkan, sehingga Kapolres dan Dandim berupaya bernegosiasi dengan napi," tulisnya kemudian.
Bersiaga
Buntut terjadinya rusuh itu, jajaran Polda Sumut sudah bersiaga di sejumlah titik guna mengantisipasi sejumlah napi yang kabur.
"Kita sudah monitor," kata Kapolres Labuhanbatu AKBP Achmad Fauzi Dalimunthe.
Ibnu Piliang, salah seorang warga setempat melihat sejumlah personel polisi siaga di perbatasan Kabupaten Batubara dan pelabuhan. Tempat angkutan darat pun dipantau. "Semua sudah diblokir," terangnya.
Sementara itu, Plk Kepala LP Labuhan Ruku, Sutopo Berutu, menyatakan masih belum bisa dipastikan apa penyebab bentrokan itu.
“Sebelum kebakaran itu, ada sipir yang bentrok dengan napi, belum tahu apa pemicunya," ujarnya.
Pihak LP saat ini masih belum dapat memberikan keterangan lebih lanjut, karena situasi juga masih belum terkendali. Para napi masih menguasai LP, sementara petugas masih berada di luar. Saat kejadian diketahui, ada 874 napi yang berada di dalam LP.
Terkait aksi napi yang kabur itu, Kakanwil Kumham Sumut, Budi Sulaksana, mengatakan ada sekitar 25 sampai 30 napi melarikan diri. Mereka kabur lewat pagar yang berada di belakang penjara.
"Mereka kabur loncat pagar dari belakang," ujarnya. (kom, dtc, sis)

Next > |
---|