Haluan Riau

Saturday, Sep 21st

Last update08:25:16 PM GMT

You are here: NEWS UTAMA Surat Suara Tanpa JE-MM Merata

Surat Suara Tanpa JE-MM Merata

PEKANBARU-Hilangnya gambar pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Riau Jon Erizal-Mambang Mit (nomor urut 5) pada surat suara yang akan digunakan saat Pemilihan Gubernur Riau 4 September mendatang, benar-benar mencengangkan. Disinyalir, kasus itu merata dan terjadi hampir di seluruh kabupaten/kota di Bumi Lancang Kuning. Setelah ditemukan di Kabupaten Bengkalis, Meranti dan Indragiri Hilir, kasus serupa terus bermunculan. Kali ini, kasus menghilangnya gambar pasangan Cagubri dan Cawagubri dengan nomor urut 5 itu ditemukan di Kabupaten Siak, Pelalawan, Indragiri Hulu, Dumai, Rokan Hilir, Kuantan Singigi dan Pekanbaru. Dengan demikian, dari 12 kabupaten/kota di Riau, kasus menghilangnya gambar pasangan dengan nomor urut 5 tersebut sudah ditemukan di 10 daerah, atau nyaris melingkupi seluruh daerah pemilihan.
Sejak awal ditemukan, pemotongan yang menyebabkan hilangnya gambar pasangan calon nomor 5 itu tampak rapi. Walhasil, hanya pasangan dari nomor 1 hingga 4 yang tampak dengan jelas. Sehingga bagi masyarakat yang kurang paham, seolah-olah hanya ada empat pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Riau yang akan berlaga pada Pilgubri pada 4 September mendatang. Kondisi itu tentu sangat besar dampaknya terhadap pasangan Jon Erizal-Mambang Mit (JE-MM) yang merupakan peserta sah Pilgubri tahun ini.
Temuan terbaru tentang hilangnya gambar pasangan JE-MM, ditemukan di Kabupaten Siak. Di kabupaten itu, jumlah surat suara dengan kondisi itu diperkirakan mencapai ratusan.
Pantauan di gedung KPU Kabupaten Siak Jalan Tengku Ismail depan Istana Siak, Kamis (15/8), 32  tenaga sortir dan pelipatan terus bekerja melipat surat suara untuk Pilgubri.
"Ada ratusan surat suara yang calon nomor urut 5  justru tidak ada. Ini didampingi surat suara yang kelebihan kertasnya mencapai satu kolom calon," ujar Sukri, salah seorang pegawai KPU yang memantau proses pelipatan surat suara tersebut.
Sejauh ini, proses sortir, pelipatan dan pengepakan surat suara untuk Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Riau 4 Sepetember 2013 mendatang di KPU Siak sudah mencapai 70 persen dari total 265.533 lembar surat suara. Dari jumlah tersebut, diperkirakan bakal mencapai 5 ribu surat suara akan dikembalikan karena kondisi rusak.
Selain itu, petugas juga menemukan surat suara yang rusak atau meragukan. Karena kerusakan terjadi beberapa versi. Ada yang seluruh gambarnya kabur, atau bagian belakang surat suara yang berlambang KPU dan kolom tanda tangan petugas TPS yang tidak tercetak, ada juga dalam bentuk garis lurus saja, ada yang kertasnya terlipat sehingga surat suara tidak berbentuk sempurna.
"Yang paling banyak potongan pinggir surat suara yang tidak pas. Ada di pinggir kiri tepatnya di Calon nomor urut 1 pasangan Herman-Agus Widayat yang terpotong melewati garis kolom calon atau di sebelah kanan, tepatnya di calon nomor urut 5 pasangan Jon Erizal-Mambang Mit yang potongan kertas surat suara melewatu garis kolom, dan terdapat dibagian bawah surat suara yang terkadang melewati garis kelima kolom calon," ujar seroang petugas KPU menerangkan.
Terkait hal itu, Ketua KPU Siak H Agus Salim melalui Komisioner Devisi Pemutahiran Data dan Logistik, Joko Susilo didampingi Kasubag Umum, Keuangan dan Logistik Sekretariat KPU Siak, Efri Bobby Rafles, membenarkan adanya kerusakan-kerusakan tersebut.
"Sudah kita lakukan pengecekan untuk sortir bagi surat suara yang rusak ini. Sejauh ini jumlahnya sudah 3 ribuan, di posisi proses pelipatan baru mencapai 150 ribu lembar lebih saja. Padahal surat suara kita berjumlah 265.533 lembar," terang Joko Susilo.
Diterangkan Joko Susilo, terhadap surat suara yang tereliminasi karena proses sortir, jumlahnya belum dapat dipastikan. Diupayakan, awal pekan depan sudah dapat dijumlahkan dan diklasifikasikan jenis dan bentuk kerusakannnya.
Sementara itu, menghilangnya pasangan JE-MM pada surat suara Pilgubri di KPU Indragiri Hulu, juga ditemukan saat proses pelipatan surat suara berlangsung Kamis kemarin.
"Untuk surat suara yang terpotong bakal calonnya baru sedikit ditemukan, namun jika digabung dengan kerusakan yang ada sudah hampir mencapai 100 surat suara dan itu sudah tercatat seluruhnya," ungkap salah seorang staf KPU Inhu, Yusran.
Dikatakan Yusran, pelipatan surat suara belum selesai dilakukan dan sudah masuk hari kedua. Bagi surat suara yang dianggap tidak sah, akan dipisahkan dan dilaporkan ke komisioner KPU dan merekalah nantinya yang akan mengambil keputusan, apakah akan dikirimkan kembali ke KPU Riau, atau disimpan terlebih dahulu sebagai laporan.
"Jika kerusakan mencapai 2,5 persen dari jumlah pemilih yang ada, maka akan dimintakan ganti secepatnya, karena ketentuan harus ada kelebihan surat suara sebagai cadangan sebanyak 2,5 persen, tambahnya.
Ketua KPU Inhu, Fauzi Muchtar mengakui adanya kerusakan pada surat surat tersebut.. Menurut mantan jaksa ini, hal itu tentu sudah biasa, namun tentunya tidak dapat digunakan lagi, meski pun sekecil apapun kerusakannya.
Fauzi mengungkapkan, surat suara yang diterima KPU Inhu sebanyak 271.113 lembar dari 264.500 DPT Pilgub yang terdaftar dan untuk pelipatan diharapkan selambat-lambatnya sepuluh hari sudah selesai dilakukan, karena memang target H-1 (3 September 2013) sudah sampai ke ke TPS se Inhu.
Sama saja, kondisi serupa juga ditemukan saat proses pelipatan surat suara di KPU Pelalawan meskipun jumlahnya tidak terlalu signifikan. KPU Pelalawan mengaku baru menemukan empat surat suara dengan kasus seperti itu.
Menurut Ketua KPU Pelalawan, Abdul Hamid, semua surat suara yang rusak itu telah disisihkan. "Surat suara telah kita terima, namun ada beberapa yang mengalami rusak, seperti terpotong salah satu pasangan Cagubri nomor urut lima. Semuanya yang termasuk kategori rusak itu telah kita singkirkankan, baru kemudian kita laporkan ke KPU Provinsi untuk diganti," terangnya.
Sedangkan di Kota Dumai, kasus menghilangnya gambar pasangan JE-MM ditemukan cukup banyak. Namun jumlahnya belum bisa dipastikan karena masih dalam proses pelipatan.
Ketua KPU Dumai, Ahmad Rasyid menyatakan, pihaknya menilai kerusakan itu cacat fisik pada surat suara. Temuan ini juga akan diadukan ke KPU Riau. KPU Dumai menargetkan penyelesaian sortir surat suara sebanyak 186.108 lembar tersebut selama tiga hari ke depan.
Komentar senada juga diungkapkan Sekretaris KPU Rokan Hilir, Andi Rahman. Menurutnya, memang ditemukan kerusakan pada surat suara termasuk hilangnya pasangan JE-MM dengan nomor urut 5. Namun berapa jumlahnya, pihaknya belum bisa memastikan karena masih dalam proses penghitungan dan pelipatan surat suara.
"Berdasarkan laporan staf memang ada surat suara yang rusak namun secara rinci saya belum dapat pastikan berapa surat suara yang rusak dan bagian apa saja yang rusak pasalnya saya belum lihat langsung pasalanya masih dalam perjalanan dari Pekanbaru," ujarnya.
Sementara itu, salah seorang Komisioner KPU Kuansing, Dedi Erianto, ketika dikonfirmasi tentang hilangnya pasangan calon dengan nomor urut 5 tersebut mengatakan, hal itu akan dilaporkan ke KPU Riau.
Menurutnya, setelah dilakukan penyortiran dan pelipatan sejak Selasa (13/8) lalu, hingga kini KPU Kuansing menemukan sekitar 30 surat suara yang rusak. Kerusakan tersebut masih dinilai wajar dan biasa terjadi.
"Untuk kerusakannya sebagian memang  ada yang foto pasangan JE-MM yang terpotong, terkait hal itu kita segara akan laporkan ke KPU Provinsi," terangnya.
Tidak hanya di daerah, kerusakan suarat suara serupa juga terjadi di Kota Pekanbaru. Beberapa petugas yang ditemui di lapangan membenarkan adanya foto pasangan urut nomor 5 yang hilang dan tidak tercetak dalam surat suara.
Menurut salah seorang Komisioner KPU Pekanbaru Abdul Wahid, pihaknya menemukan banyak surat suara Pilgubri yang rusak. Namun jumlahnya belum bisa dipastikan karena masih dalam proses. Untuk jumlah surat suara Pilgubri untuk Kota Pekanbaru berjumlah 45.900 lembar.
"Kalau dilihat dari jumlahnya memang yang rusak baru 0,1 persen dari jumlah seluruhnya, namun yang pasti jika kerusakan pada pemeriksaan hari berikutnya bertambah kita akan membuat berita acara untuk melaporannya ke KPU Provinsi Riau," ujarnya.
Sedangkan Ketua KPU Kampar, Syafri Abdullah, ketika dikonfirmasi mengakui adanya surat suara yang rusak. Namun pihaknya belum bisa memastikan, apakah kerusakan itu termasuk hilangnya pasangan calon nomor urut 5, JE-MM.
"Karena pelipatan surat suara baru dimulai kemarin (Rabi red), itu disortir yang  rusak kemudian dihitung yang rusak itu lalu dibuatkan  berita acaranya. Namun sampai sekarang  laporannya  belum masuk ke kami. Memang ada yang rusak tapi belum tau pasti kerusakannya seperti apa," ujar Syafril.
Dikatakan, pelipatan surat suara ini sesuai tahapan Pilgubri akan berlangsung hingga  3 September mendatang. Dalam melakukan pelipatan surat suara ini KPU Kampar merekrut 100 orang masyarakat dan dibagi menjadi 10 kelompok. (ali, eka, zol, uta, ben, zak, hir, put)

AddThis Social Bookmark Button

Add comment


Security code
Refresh