DURI- Epi Zulfikar terperangah. Pasalnya, dia harus menyediakan uang hampir Rp1 juta untuk membeli belasan buku paket sebagai kelengkapan belajar anaknya di sebuah SMA negeri favorit di Kota Duri.
"Mendengar laporan anak bahwa total harga buku yang harus kami bayar hampir satu juta, saya dan istri pun terperangah dibuatnya," kata Epi, Minggu (22/9).
Menurut Epi, di satu sisi dirinya merasa beruntung karena anaknya bisaditerima di salah satu SMA Negeri favorit di Kota Duri. Namun di sisi lain dia menjadi galau lantaran harus menyiapkan uang sebanyak itu untuk membeli buku paket Kurikulum 2013 yang mulai diterapkan disekolah anaknya.
Meski terasa berat, menurut Epi, pihaknya akan berupaya kerasmenyiapkan uang tersebut. Apalagi ini demi masa depan anaknya sendiri. Hanya saja dia berharap kepada pemerintah untuk mengeluarkan kebijakan yang pro rakyat demi kelancaran pendidikan anak bangsa.
"Keharusan membeli buku seperti diterapkan di sekolah anak saya itu sudah sepantasnya. Namun harapan saya, jangan semuanya beli. Kalau dapat satu atau dua buku tersebut disubsidi dan digratiskan pemerintah. Bukankah pemerintah melalui Kementerian Pendidikan
Nasional sudah memprogramkan pendidikan gratis. Harusnya diiringi dengan adanya subsidi buku untuk siswa. Kalau ada subsidi dan sejumlah buku digratiskan, niscaya akan sangat membantu rakyat," katanya.
Epi berharap sangat kepada pihak-pihak terkait mulai dari daerah sampai ke pusat untuk betul-betul memperhatikan penderitaan rakyat yang saat ini semakin terjepit ekonominya setelah pemerintah menaikkan harga BBM. "Intinya, kita ingin pendidikan gratis yang didengung-dengungkan pemerintah itu tidak sebatas retorika belaka. Kita juga tak ingin pendidikan dibilang gratis, tapi tetek bengek lain bertambah banyak. Gratis ya gratis, jangan banyak pula biaya tambahan" pungkas Epi.(SUSI YANTI)

Next > |
---|