PADANG-Hingga pertengahan Maret ini, Badan Amil Zakat Nasional Kota Padang berhasil mengumpulkan zakat sekira Rp19 miliar dari 14.000-an pegawai di lingkungan Pemerintah Kota Padang.
Ditargetkan, pengumpulan zakat tahun ini dapat terealisasi Rp25 miliar. Untuk itu, perlu dimaksimalkan Unit Pengelola Zakat (UPZ) yang ada di kecamatan, disamping membentuk UPZ baru di setiap kelurahan.
Hal ini diutarakan Walikota Padang, Fauzi Bahar, kepada wartawan usai membuka secara resmi Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Baznas Kota Padang tahun 2013 di Axana Hotel, Rabu (13/3) malam.
Walikota mengatakan, sebetulnya pencapaian hasil zakat ini tidak hanya terpaku dari pegawai negeri saja, akan tetapi masyarakat kota Padang yang memiliki kemampuan atau kurang mampu juga bisa menyalurkan zakat lewat Badan Amil Zakat (BAZ). Karena menurutnya, berzakat itu seperti diajarkan Rasulullah bahwa umat harus berzakat, baik dalam keadaan lapang maupun sempit.
"Bila ini dilakukan, saya yakin, pengumpulan zakat di Kota Padang yang berpenduduk hampir Rp1 juta jiwa ini bisa mecapai Rp190 miliar dengan kata lain sepuluh kali lipat dari yang dicapai hari ini," katanya.
Ia menambahkan, dengan hasil zakat yang maksimal maka percepatan pengentasan kemisikinan akan terlaksana.
"Di sisi lain pengelolaan zakat ini juga harus lebih mengacu kepada peningkatan ekonomi dan peradaban. Untuk hal yang bersifat komsumtif cukup 30 persen, selebihnya diarahkan kepada pembangunan peradaban, diantaranya membiayai pendidikan bagi masyarakat yang tidak mampu," ulas Fauzi.
Sementara itu, dalam agenda yang bertema "Keselarasan Pogram Baznas Tahun 2013 Dalam Rangka Percepatan Pengentasan Kemiskinan di Kota Padang" hadir Ketua Umum Bazda Kota Padang Salmadanis, Kepala Kantor Kemenag Kota Padang Yetrizal Khatib, Ketua MUI Padang Duski Samad. Juga hadir jajaran pengurus Baznas, Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) serta Camat dan pengurus UPZ.
Ketua Umum Baznas Kota Padang, Salmadanis, kepada wartawan menyebutkan, pengelolaan zakat di Kota Padang sudah dilaksanakan selaras dengan program pembangunan di bidang ekonomi dalam rangka pengentasan kemiskinan.
Diakui, masih perlu melakukan pembenahan-pembenahan agar pengelolaan zakat di Kota Padang bisa lebih maksimal dan tepat penyalurannya.
"Ada tiga program kerja yang bakal menjadi pembahasan dalam Rakerda kali ini. Pertama, pertama perbaikan pengurus dalam artikata membenahi struktur organisasi agar lebih efektif. Kedua, pendistribusian zakat, kemudian menerapkan enam program Padang, seperti Padang Relijius," katanya.
Ke depan, lanjutnya, akan diutamakan keterbukaan manajemen dimana penyaluran-penyaluran dan penerimaan zakat bisa diketahui khlayak dengan mempublikasikan lewat media massa.
Ia menambahkan, selama ini penerimaan zakat masih fluktuatif. Terjadi tingkat penurunan terutama pada saat Hari Raya dan pergantian tahun.
"Kita upayakan fluktuasi itu nantinya tidak bergerak jauh, sehingga ada kestabilan pembayaran zakat yang dilakukan oleh pembayar zakat terutama pegawai negeri," tutupnya.(pdc/mel)

Next > |
---|