PADANG-Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Syamsul Maarif menilai, Sumatera Barat naik kelas pasca bencana gempa 30 September 2009 lalu. Hal itu terlihat dari semakin tingginya solidaritas dan kegotongroyongan masyarakat dalam mengantisipasi hal yang bersifat kebencanaan. Selain itu katanya, semakin baiknya kualitas infrastruktur yang dibangun di daerah ini melalui pelaksanaan rehabilitasi dan rekonstruksi (rehab-rekon).
Syamsul Maarif yang dianugerahi gelar oleh masyarakat Minang Yang Dipatuan Rajo Maulana Paga Alam ini mengatakan, Tim Pendukung Teknik (TPT) Rehab Rekon Sumatera Barat yang melaksanakan pembangunan pada 5 sektor pasca gempabumi di Sumatera Barat.
"Pembangunan tersebut meliputi sektor perumahan, sektor infrastruktur, sektor sosial, sektor ekonomi produktif dan lintas sektor yang termasuk di dalamnya bangunan gedung berkonstruksi aman gempa dan tsunami, dilengkapi fasilitas shelter,"ujar Syamsul saat peresmian Escape Building Kantor Gubernur Sumbar di Padang, Rabu (2/1)
Ia menambahkan, kesiapsiagaan penanggulangan bencana yang secara aspek kultur saat ini telah terbangun di Sumbar adalah suatu hal yang belum dimiliki daerah lain di Indonesia.
"Saya sudah melihat langsung di tingkat komunitas dan masyarakat nagari di Sumbar. Kesadaran dan kebutuhan terhadap kesiapsiagaan penanggulangan bencana telah ada dan berkembang di Masyarakat,"ulasnya.
Hal itu terbukti, katanya, budaya preventif itu tumbuh dengan membentuk keorganisasian di tingkat komunitas, kelurahan atau nagari juga digalakkan.(pmc/mel)
Next > |
---|