BANGKINANG-Kebakaran hutan dan lahan di Rimbo Panjang, Kecamatan Tambang hingga Rabu (26/6), masih dalam upaya pemadaman oleh tim pemadam kebakaran yang melibatkan TNI dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah.
Pemadaman Karhutla di Km 15, Rimbo Panjang didukung satu unit mobil mobil pemadam kebakaran di atas lahan seluas 15 hektar. Api terlihat masih menyala api dan mengeluarkan kabut asap. "Kami sedang melakukan upaya pemadaman di lokasi dengan dibantu anggota TNI," ujar Kepala BPBD Kampar, Ali Zabar. Dikatakanya, Tim BPBD sudah dua hari melakukan pemadaman lahan di Rimbo Panjang atau sejak Selasa (25/6). Karena api masih menyala dan dilanjutkan pemadaman api pada Rabu (26/6).
Diceritakanya, kebakaran lahan di Desa Rimbo Panjang ini ditemukan 4 titik api. Yakni pada 20 Juni di Km 19, 22 Juni di Km 17 dusun 2 dan Km 18 di dusun 3. Serta pada 24 Juni di km 21. "Kebakaran lahan disebabkan pmbersihan lahan dari orang yang tak bertanggung jawab," ujarnya.
2.185 Kena ISPA
Sementara kabut asap yang melanda Riau belakangan ini telah menyebabkan 2.185 warga Kabupaten Kampar menderita penyakit infeksi saluran pernapasan atas atau ISPA. Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Kampar, Herlyn Rahmola melalui Kepala Seksi Surveilen, Usman, Rabu (26/6). "Hingga saat ini sudah terdata 2.185 warga yang mengalami gangguan ISPA," ujarnya.
Dijelaskanya bahwa penderita gangguan ISPA terbanyak di Siak Hulu yakni 519, Kecamatan Tambang 329, XIII Koto Kampar 269 orang dan Kecamatan Kampar 217 orang. Selain ISPA, kabut asap juga berdampak pada penyakit pneumonia 30 kasus, asma 37 kasus dan iritasi kulit 127 orang.
Dia tidak menampik korban gangguan ISPA itu akan bertambah mengingat kondisi udara semakin tak sehat. Setiap Puskesmas telah disurati agar dilaporkan perkembangan gangguan ISPA. "Puskesmas diperintahkan melakukan pengamatan terus menerus terhadap dampak penyakit yang ditimbulkan akibat kabut asap seperti infeksi saluran pernapasan akut, iritasi mata dan iritasi kulit," katanya. (dom)

Next > |
---|