PANGKALAN KERINCI–Bupati Pelalawan, HM Harris, menilai dari keseluruhan kepala satker di lingkungan Pemerintah Kabupaten Pelalawan, hanya 30 persen saja yang siap tempur. Padahal dalam menjalankan roda pemerintah, dibutuhkan kepala yang bisa mengerahkan kemampuannya secara optimal dalam bekerja serta dengan akselerasi yang mumpuni, utamanya dalam meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat.
Keterangan ini disampaikan Bupati, kepada wartawan di Media Center, baru-baru ini. Menurutnya, seorang kepala Satker, seperti kepala dinas harus mampu bekerja dengan performa yang tinggi degan menyampingkan kepentingan–kepentingan pribadinya. Dimanapun dirinya berada dia harus siap dengan segala kemungkinan yang ada. Terutama sekali soal program-program yang dilaksanakan di satuan kerjanya.
“Misalnya ada perintah dari saya untuk segera berangkat keluar kota dikarenakan adanya permintaan ekspos program yang terkait di satkernya, mengingat kegiatan tersebut amat dibutuhkan dalam pelaksanaan di satkernya. Apalagi menyangkut program bantuan dan dukungan yang nantinya bisa dilaksanakan di satkernya. Namun kepala satker dengan berbagai alasan, seperti pulang dulu ke Pekanbaru atau Pangkalan Kerinci. Lebih tidak dipahami lagi kalau kepala Satkernya tidak bisa karena ada kepentingan yang lain dan minta perwakilannya saja yang berangkat. Inikan sudah kelewatan dan bisa dikategorikan pejabat yang tidak siapa tempur di medan perang,” beber Harris.
Dilanjutkan Ketua DPD Partai Golkar Pelalawan ini, pada hakikatnya kita tidak mau mengulangi kesalahan yang sama seperti yang sudah–sudah. Dalam Pemerintahan, seorang Pejabat harus memaknai posisinya sebagai pemimpin yang senantiasa selalu berada digarda terdepan apalagi menyangkut pelayanan dan kebutuhan masyakat.
"Ini yang belum bisa dimengerti mereka. Kita terus melakukan evaluasi terhadap kinerja para pejabat. Berbagai laporan sudah kita tampung untuk dapat dijadikan bahan evaluasi ke depan. Jika masih banyak yang mampu untuk duduk di kursi sebagai kepala satker, ya kita pertahankan. Namun, jika dinilai sudah tidak mampu lagi, wajar saja kalau diganti agar pelayanan terhadap masyarakat terus berlanjut dengan performa yang bagus tentunya," paparnya.
Jemput Bola Disinggung soal kesibukannya pada akhir-akhir ini sering bepergian keluar kota maupun keluar Negeri, Bupati Pelalawan mengatakan bahwa keberangkatannya keluar kota ataupun ke luar negeri, tidak lain dan tidak bukan untuk menjemput bola untuk program yang bakal ataupun yang sudah berjalan di Pelalawan.
”Kita tidak mau diam dan hanya menunggu. APBD Pelalawan yang sekarang sudah mencapai Rp1,5 triliun, itukan butuh komunikasi yang alot dengan Pemerintah Pusat. Begitu juga dengan program yang lain, seperti teknopolitan, Langgam Power atau program Pelalawan terang, ekspos wisata Bono dan TNTN. Belum lagi peluang-peluang pusat untuk daerah, itu semua harus dijemput dan dikejar hingga ke pusat. Jadi, jangan ada pikiran, saya keluar Kota atau pun keluar negeri untuk kesibukan saya pribadi, saya bekerja untuk Pelalawan tolong saudara sampaikan itu kepada masyarakat,” tutupnya tersenyum. (seuhemri & zola)

Next > |
---|