TALUK KUANTAN-Dinas Kesehatan Kuansing, Senin (25/3) menggelar sosialisasi pengobatan massal penyakit filariasis atau kaki gajah di Balai Adat Teluk Kuantan yang dibuka Wabup Kuansing, H Zulkifli. Menurut Plt Kadiskes Kuansing, Reza Tjahyadi, Kementerian Kesehatan pada 8 April 202 telah mencanangkan dimulainya eliminasi penyakit kaki gajah global di Indonesia dan menerbitkan SE tentang pengobatan massal daerah endemis filariasis .
Kabupaten Kuansing melalui Diskes berkomitmen mendukung kegiatan ini guna mencapai tujuan agar dapat mengeleminasi penyakit dengan melaksanakan PMPM filariasis selama lima tahun berturut-turut, kegiatan ini dimulai sejak tahun 2011, 2012 dan berlanjut tahun 2013.
Secara epidemologi, yang menjadi dasar melaksanakan kegiatan POMP karena berdasarkan survey darah jari yang dilaksanakan Diskes Kuansing bersama Diskes Riau tahu 2003 lalu di kecamatan Kuantan Hilir dan Cerenti terhadap dua desa dengan sampel 500 orang ternyata ditemukan mikro filaria rate lebih dari 13,5 persen, sementara menurut indikatir program kalau MF Rate lebih dari 1 persen harus dilakukan pengobatan massal.
Partisipasi Warga
Kegiatan POMP filariasis dikatakan sukses apabila adanya partisipasi seluruh masyarakat meminum obat dengan penuh kesadaran. Sehingga dapat menurunkan MF Rate kurang dari 1 persen dan akhirnya memutus mata rantai penularan penyakit kaki gajah di Kuansing.
Sementara, Wabup Kuansing H Zulkifli, berdasarkan laporan di Kuansing secara kumulatif kasus kronis filarisasis dari tahun 2006 hingga 2013 mencapai 24 orang yang tersebar hampir semua kecamatan.
Untuk mengendalikan penyakit ini, Badan Kesehatan Dunia membuat kesepakatan global, melakukan eliminiasi filariasis pada tahun 2020. Indonesia sepakat untuk melaksanakannya secara bertahap sejak tahun 2002. (uta)

Next > |
---|