Haluan Riau

Tuesday, May 21st

Last update07:53:24 PM GMT

You are here: DAERAH DUMAI Diskes Siapkan 25 Ribu Masker

Diskes Siapkan 25 Ribu Masker

DUMAI-Dinas Kesehatan Kota Dumai menyiapkan stok masker sebanyak 25 ribu untuk menghadapi kemungkinan peningkatan kasus Infeksi Saluran Pernafasan Akut akibat kejadian kabut asap dan penurunan kualitas udara. Potensi kabut asap sejauh ini cukup tinggi terjadi di Dumai. Sebab saat ini memasuki musim pancaroba yang biasa dimanfaatkan untuk membakar lahan secara liar sehingga memunculkan kabul asap. Dampak tersebut sangat berisiko terhadap kesehatan masyarakat.


Kepala Dinas Kesehatan Kota Dumai, Marjoko, Senin (29/4) mengatakan, pencegahan yang paling efektif untuk meminimalisir terjadinya peningkatan penderita ISPA adalah memberantas sumber munculnya kabut asap."Pencegahan yang akan dilakukan tidak berdampak signifikan jika sumber penyakitnya masih ada. Yang paling utama itu dari sisi pemantauan, sebelum terjadi kebakaran harus sigap agar kabut asap itu tidak muncul," katanya.


Penurunan kualitas udara di Dumai diakibatkan kabut asap sering terjadi. Bahkan kondisi tersebut tak pernah absen, terus terjadi setiap tahun terutama pada saat musim panas. Dampak ini ditimbulkan akibat ulah pembakar lahan atau hutan secara tak terkendali.


Persediaan yang dimiliki Dinas Kesehatan itu, diakui Marjoko akan didistribusikan kepada masyarakat pada saat kualitas udara menurun drastis. Untuk melakukan pemantauan kualitas udara tersebut Dinas Kesehatan Kota Dumai bekerjasama dengan PT CPI yang memiliki alat pemantau kualitas udara di Dumai.


Jika Jelek Dia menambahkan, ketika alat pengkur kualitas udara itu menunjukkan kondisi udara yang jelek, barulah masker-masker tersebut dibagikan secara gratis. Sebelumnya masker juga telah dibagikan beberapa kali ketika kualitas udara jelek di setiap persimpangan jalan umum.


"Namun pembagian masker gratis tersebut hanya bersifat penyuluhan kepada masyarakat, agar pada kondisi kabut asap tebal harus menggunakan masker sebagai antisipasi," tambahnya.


Sebab ketika pihaknya membagi-bagikan masker, tidak bisa semuanya dapat diberikan kepada masyarakat. Petugas yang membagi-bagi kan masker itu sebagai bentuk pemberitahuan kepada masyarakat bahwa kualitas udara menurun sehingga masyarakat harus waspada dan melakukan upaya pencegahan dengan menggunakan masker saat diluar ruangan.


Tidak seluruhnya yang bisa terakomodir dengan persediaan yang dimiliki Dinkes dan masyarakat diminta juga untuk menyiapkan sendiri sehingga bisa digunakan sewaktu-waktu saat kualitas udara menurun. Apalagi untuk kelompok yang rentan seperti ibu hamil, balita dan yang menderita penyakit jantung atau memiliki riwayat. (zak)

AddThis Social Bookmark Button

Add comment


Security code
Refresh